Warga Tumpang Pitu Banyuwangi, Siapkan Aksi Mogok Makan
Warga Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kembali berencana gelar aksi untuk menolak tambang emas yang akan dilakukan oleh PT. BSI dan PT. DSI. Mereka berencana akan menggelar aksi kembali esok, 24 Februari 2020.
Aksi ini kembali digelar setelah dua aksi mereka pada Kamis dan Jumat pekan lalu dianggap tak menemukan jalan keluar. Dalam dua kali aksi itu, mereka tak ditemui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Besok itu aksi lanjutan. Kawan-kawan dari Banyuwangi menginginkan agar Khofifah bisa mencabut Izin Usaha Penambangan (IUP)," kata Rere Christanto, selaku Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim.
Pada dua aksi sebelumnya warga merasa kecewa. Penyebabnya, jangankan tuntutan warga dikabulkan, ditemui saja oleh Khofifah tidak. Warga hanya ditemui oleh perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jatim. Atas negosiasi ini, warga menolak, karena menganggap jika yang menemui hanya perwakilan, tak bisa mengambil keputusan.
"Kita tak mau hanya perwakilan. Kita ingin Gubernur Jawa Timur langsung yang menemui," kata Rere.
Selain akan berorasi, warga Gunung Tumpang Pitu berencana melakukan aksi mogok makan di Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, Surabaya.
"Jika Khofifah tidak kunjung menemui warga, kita berencana mogok makan. Kita tak mau lagi pulang dengan tangan hampa," ungkapnya.
Kata Rere, jika Khofifah besok tetap tak mau menemui warga, maka Rere menganggap Khofifah sedang membunuh secara pelan-pelan warganya sendiri.