Masyarakat Kesal Maraknya Tawuran dan Premanisme di Jakarta
Warga Jakarta mulai kesal maraknya tawuran di kalangan remaja serta aksi premanisme. Warga sudah beberapa kali membubarkan tawuran dan menangkap pelaku. Mereka diikat di bawah pohon sambil menunggu polisi datang menjemput pelaku.
Para pelaku yang masih berusia belasan tahun itu beraksi mempersenjatai diri dengan potongan besi, clurit, rantai dan batu.
Tawuran antar remaja ini meresahkan masyarakat. Saat terjadi tawuran, rumah warga sering jadi sasaran lemparan batu. Beberapa mobil yang terjebak tawuran dan tak sempat menghindar, ikut jadi korban tawuran. Kaca mobil hancur dan penumpangnya terluka kena lemparan batu.
Belajar dari kejadian ini warga minta polisi memperbanyak operasi sebagai langkah preventif mencegah tawuran dan aksi premanisme yang terjadi hampir setiap hari.
Tawuran terjadi di daerah Matraman, Jakarta Timur, Senin 3 Juni 2024. Masalahnya sepele. Gara-gara saling ejek. Kejadiannya semakin seru setelah kedua kelompok memanggil teman-temannya. Dalam aksi ini tiga orang menderita luka berat terkena sabetan senjata tajam. Sedangkan 12 orang ditangkap warga.
"Kalau ada tawuran warga ketakutan khawatir terkena sasaran. Karena di antara mereka ada yang mabuk," ujar Sarwono, warga yang pernah terjebak tawuran di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI), Devi Rahmati mengatakan, maraknya tawuran di kalangan remaja merupakan cermin dari lingkungan keluarganya sendiri.
"Pasti ada yang bermasalah," ucapnya.
Selain itu, lanjut Devi, bisa karena faktor ekonomi, pendidikan serta buruknya komunikasi dalam keluarga. "Kalau pendidikannya benar komunikasi dalam keluarga baik, tidak mementingkan egonya masing masing, insya Allah, akan terhindar dari tawuran," jelasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebelumnya telah meminta seluruh jajarannya mewaspadai tawuran dan dan premanisme di wilayah masing-masing sebagai dampak dari masalah sosial di masyarakat.
"Perluas dan lakukan operasi sesering mungkin di daerah rawan tawuran dan aksi premanisme, polisi tidak boleh kalah," pesannya.
Advertisement