Masyarakat Jatim Dihimbau Tak Khawatirkan Stok Kebutuhan Pokok
Surabaya: Provinsi Jawa Timur merupakan lumbung pangan nasional, untuk itu masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan pangan, seperti beras dan gula. Namun, Jatim sendiri masih kekurangan ketersedia kedelai, yang hingga saat ini masih lakukan impor.
"Dari produksi beras nasional, 40 persennya ada di Jatim, sementara produksi gula nasional, itu juga 45 persen berasal dari Jatim. Untuk itu jangan khawatir soal stok pangan kita," terang Kabiro Perekonomian Provinsi Jatim Aris Mukiyono, usai membuka Pasar Murah di Rungkut Tengah III, Surabaya, Rabu (14/6).
Dengan diadakannya pasar murah seperti ini Aris menilai, akan menekan kenaikan harga, serta mampu menjaga inflasi di Jatim. "Yang jelas jika ini dilakukan secara frontal, maka akan menjaga stabilitas angka inflasi, tapi jika sifatnya partial seperti ini saja, itu berarti untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa stok itu ada, dan harganya juga murah," sambung Kabiro Perekonomian Jatim itu.
Selain itu, Aris juga menyampaikan, tentang pemberlakuan kembali subsidi ongkos angkut, yang juga sudah disetujui oleh Gubernur Jatim Soekarwo. "Ini sudah ditandatangani oleh Pakde Karwo (Sapaan akrab Gubernur Jatim), pasalnya harga komoditas akan naik menjelang Lemaran," tuturnya.
Ia menyebutkan, untuk ongkos angkut ini di kabupaten/kota hanya disediakan dua titik lokasi pasar saja. "Jadi setiap kabupate/kota mendapatkan dua titik, Surabaya ada empat titik, jika di total di Jawa Timur Sendiri ada 80 titik pasar," ujar Aris. (hrs)
Advertisement