Jangan Takut Ikuti Rapid Test Apapun Hasilnya
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan, masyarakat tak perlu takut mengikuti rapid test massal yang diselenggaran Badan Intelejen Negara (BIN).
Rapid test massal merupakan salah satu upaya pemerintah untuk melawan pandemi Corona-19, supaya cepat tuntas, sehingga masysrakat bisa beraktivitas seperti semula.
"Ayo manfaatkan rapid test massal ini dengan baik, demi kesehatan, tidak perlu gengsi atau malu. Apapun hasilnya, merupakan yang terbaik. Mencegah supaya tidak sakit itu lebih baik daripada mengobati setelah sakit. Melaui rapid test ini, akan diketahui sejak dini kondisi tubuh terhadap Covid-19," kata Doni Monardo, saat dihubungi Ngopibareng.id, Kamis 11 Juni 2020 pagi.
Jendral berbintang tiga itu mengapresiasi antusias warga Surabaya mengikuti rapid test massal yang digelar BIN di beberapa lokasi secara berpindah-pindah."Saya melihat di Ngopibareng.id, peserta rapid test massal di Surabaya Rabu 10 Juni 2020 kemarin banyak sekali, sampai meluber di jalan raya," kata Doni.
Menurut Doni, Jatim terutama Surabaya memang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat terkait dengan penyebaran virus corona yang meluas. Karena itu, BIN diturunkan untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19 di Surabaya, meskipun Pemkot punya potensi mengatasinya.
"Saya minta masyarakat mendukung upaya pemerintah menanggulangi pandemi Covid dengan tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan, membiasakan memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Doni.
Mantan Danjen Kopasus itu sebelumnya menyebutkan bahwa 44 persen dari 514 kabupaten/kota di Indonesia aman dan memiliki risiko rendah penyebaran virus Corona.
Daerah tersebut masuk ke dalam zona hijau atau bebas Corona dan zona kuning yang memiliki risiko penularan rendah.
"Hasil yang kita lihat sekarang ada 44 persen wilayah kabupaten/kota secara nasional dari 514 kabupaten/kota yang statusnya adalah risiko rendah dan aman," ujar Doni Monardo saat rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Gugus Tugas, Rabu 10 Juni 2020.
Doni mengatakan, angka tersebut akan terus dijaga sehingga penularan virus Corona dapat semakin ditekan. Kendati begitu, dia mengakui bahwa ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan kasus baru Covid-19.
Dia menekankan bahwa koordinasi antara pusat dan daerah terkait penanganan Corona sudah semakin membaik. Dia pun memastikan pihaknya akan terus mengawal daerah-daerah yang memiliki angka penularan virus Corona.
Doni menjelaskan, Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka penambahan kasus terbanyak, yakni 273. Dengan adanya peningkatan 273, maka Jawa Timur tercatat memiliki 6.806 kasus positif.
Sedang Provinsi DKI Jakarta ururan ketiga setelah Sulawesi Selatan, dengan jumlah penambahan kasus baru sebanyak 157. Sehingga total akumulatif kasus positif di DKI Jakarta 8.503.