Masyarakat Jakarta Dapat Makan Siang Gratis 1.000 Kotak Perhari
Selama sepekan ini masyarakat Jakarta mendapat layanan makan siang gratis. Berbagi kasih di tengah pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh DNR Corporation Jakarta, akan diteruskan sampai beberapa bulan ke depan.
Layanan makan siang gratis ini, digelar di lima titik di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta.
Setiap titik disiapkan 200 nasi kotak/hari. Sehingga dalam satu hari DNR menyiapkan 1000 kotak nasi untuk dibagikan pada masyarakat yang membutuhkan.
Ngopibareng.id yang melihat kegiatan berbagi kasih di halaman Pos Polisi Kebun Jeruk Jalan Budi Raya, Jakarta Barat, tampak masyarakat antre dengan tertib, bermasker dan menjaga jarak sesuai dengan pritokol kesehatan.
Beberapa yang tidak memaikai masker, oleh petugas diminta keluar dari antrean untuk mengambil masker.
Genaral Affair Supervisor DNR Gilang Ramadhan mengatakan, kegiatan ini merupakan kalender tetap bagi DNR dalam berbagi kasih.
"Cuma kemasannya yang berbeda-beda, disesuaikan dengan sikonnya. Di tengah pandemi kami menyediakan makan gratis. Kalau bulan puasa kemasannya berbeda lagi," kata Gilang, Kamis, 26 November 2020.
Terkait menu yang sajikan untuk makan siang, sudah sesuai dengan standar gizi untuk pemenuhan imun.
"Selain bergizi, higienis, 100 persen dijamin halal," kata Gilang sambil membuka kemasan nasi kotak yang dibagikan pada warga.
DNR berharap berbagi kasih di masa sulit seperti ini bisa diikuti perusahan lain. Dengan demikian, masyarakat yang terlayani cakupannya lebih banyak lagi.
Pembagian nasi kotak di Pos Polisi Jalan Budi Raya ini 200 kotak hanya dalam tempo satu jam kurang sudah habis. "Kami buka layanan mulai pukul 11.00, tidak sampai pukul 12.00 udah habis. Ini menandakan masyarakat yang butuh makan masih banyak," katanya.
Kata Gilang, yang disasar kegiatan berbagi kasih dengan layanan makan siang gratis ini sebenarnya masyarakat kurang mampu. Tapi, ia kesulitan menyeleksinya. Faktanya ada driver ojok oline, sopir angkot, dan pedagang keliling ikut antre.
"Kami tidak bisa melarang, yang penting tertib dan disiplin dengan protokol kesehatan. Soal yang berkaitan dengan kesehatan, kami tidak mengenal kompromi. Kami serius terapkan protokol kesehatan," kata Gilang.