Masyarakat Hindu Indonesia di Jepang Rayakan Galungan dan Kuningan
Masyarakat Bali di Jepang untuk kali pertama sejak pandemi Covid19 merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Minggu, 29 September 2024.
Peringatan kedua hari suci ini merupakan momen penting dalam kehidupan spiritual umat Hindu, yang melambangkan kemenangan kebaikan (Dharma) atas keburukan (Adharma), serta sebagai wujud penghormatan kepada leluhur yang telah mendahului.
"Ini adalah momen yang sangat penting bagi kita semua untuk merenungkan nilai-nilai kebenaran, kedamaian, dan keseimbangan hidup yang diajarkan oleh leluhur. Saya berharap perayaan bersama Galungan dan Kuningan yang pertama kali diadakan setelah pandemi ini menjadi sarana positif bagi umat Hindu di Jepang untuk memperkuat tali persaudaraan dan persatuan," ujar Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo Heri Akhmadi yang hadir didampingi Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Lodya Habsanthiara Mone.
Lebih lanjut Dubes Heri menggarisbawahi pesan Presiden Pertama RI Sukarno mengenai ketuhanan yang berkebudayaan dalam kehidupan beragama, dimana umat perlu menyeimbangkan peran aktif beragama dan peran aktif berkebudayaan.
Pada kesempatan ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga turut hadir singkat menyapa umat Hindu yang antusias hadir beribadah. Menag ingatkan pentingnya kerukunan umat beragama senantiasa dirawat dan dijaga dalam kehidupan bernegara.
Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Tokyo yang diinisiasi oleh Keluarga Masyarakat Hindu Indonesia dan Banjar Bali ini selain dihadiri puluhan umat Hindu Indonesia dan Jepang yang berdomisili di Tokyo dan prefektur sekitarnya, juga dihadiri oleh Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta.
Setelah melakukan ibadah, umat Hindu Indonesia juga berkesempatan berdialog dengan Dubes Heri.
Hari Galungan dan Kuningan merupakan rangkaian hari raya yang sangat dinanti oleh umat Hindu. Perayaan ini mengajarkan makna spiritual yang mendalam tentang menjaga keseimbangan antara kebaikan dan keburukan dalam kehidupan.
Hari Raya Galungan diperingati sebagai simbol kemenangan Dharma atas Adharma, sementara pada perayaan Hari Raya Kuningan umat Hindu memohon restu kepada leluhur.