Masyarakat Harus Bersih dari Limbah Apapun, Kata Gus Ipul
Mojokerto: Masyarakat harus bersih dari limbah apapun, apalagi limbah B3 (Bahan Berbhaya dan Beracun). Karena itu perusahaan-perusahaan yang menghasilkan limbah harus hati-hati mengelolanya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menerima laporan masih adanya limbah B3 dari perusahaan PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) yang mencemari sumur warga di sekitarnya, di Desa Lakardowo, Kabupaten Mojokerto.
Menerima laporan itu, Wagub segera melakukan sidak ke lokasi. Usai berdialog dengan warga yang air sumur tercemar, Gus Ipul didampingi Kepala BLH Prov. Jatim Bambang Sadono segera sidak ke PT PRIA. Dalam sidak ini Gus Ipul juga mengajak basis grup music Slank, Ivan Kurniawan Arifin yang memang peduli terhadap masalah lingkungan.
Saat bertemu warga, Gus Ipul menyampaikan apresiasi terhadap aspirasi yang disampaikan masyarakat Desa Lakardowo. Untuk itu dirinya membuat program jangka pendek dan jangka panjang untuk menangani kasus yang terjadi di Desa Lakardowo ini.
“Prioritas program jangka pendeknya ialah kebutuhan air bersih untuk warga harus dibantu oleh pemerintah hingga masalahnya bisa terselesaikan. Program jangka pendek kedua yakni pengecekan masal kesehatan warga yang banyak mengalami dermatitis atau iritasi kulit, khususnya anak-anak. Pengecekan kesehatan tersebut nantinya akan dilakukan langsung oleh tim Dinas Kesehatan Prov. Jatim. Berdasarkan informasi dalam satu bulan satu apparat dusun mengeluarkan biaya sekitar Rp. 4,5 juta untuk kebutuhan air bersih. Air ini digunakan untuk masak dan minum, sedangkan untuk mandi warga masih menggunakan air sumur yang ada,” terangnya.
Sedang untuk program jangka panjang, Gus Ipul menjelaskan, akan segera dilakukan penelitian ulang yang melibatkan tim independen misalnya dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Menurutnya, penelitian dari tim independen merupakan langkah tepat karena bisa menjadi pembanding hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian diharapkan hasil yang diperoleh lebih obyektif. “Saya nanti yang akan membantu biaya penelitiannya, karenanya tolong segera dibuat kajian dan proposalnya,” ujarnya disambut tepuk tangan warga.
Ia berpesan agar warga menghormati dan menghargai proses yang masih berlangsung. Apalagi, yang ditugaskan menangani masalah tersebut adalah para ahli yang mengerti tentang kaidah ilmiah.
“Dalam masalah ini kita tidak mencari siapa yang salah tapi mengungkap fakta sebenarnya. Oleh sebab itu mari kita tunggu dan hargai prosedur yang sedang berlangsung,” pungkasnya.
Usai berkunjung dan berdialog secara langsung dengan warga Desa Lakardowo, Wagub menuju PT PRIAyang lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga.
Saat bertemu dengan jajaran direksi PT. PRIA, Gus Ipul menjelaskan, pemerintah khususnya Pemprov akan mengikuti peraturan yang ada dalam menyikapi dugaan pencemaran limbah B3. Disamping itu, Ia berharap hubungan antara perusahaan dengan warga sekitar bisa harmonis. “Jika hubungan antara perusahaan dan masyarakat baik maka pemerintah akan tenang,” ungkapnya.
Gus Ipul menambahkan, pemerintah akan melakukan pendampingan dan klarifikasi kepada masyarakat bila terjadi kesalahpahaman. Namun jika data-data hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat benar, maka pemerintah juga yang wajib membela. “Posisi pemerintah disini sudah jelas sebagai pengayom dan membantu menyelesaikan setiap masalah yang terjadi di masyarakat,” katanya.
Menurut Gus Ipul, masalah limbah termasuk salah satu masalah utama di Jatim. Sebab setiap tahun ada 170 juta ton limbah B3 yang harus dikelola secara khusus. Namun, berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Prov. Jatim, saat ini baru 39 persen limbah B3 yang dimusnahkan ke Cileungsi Bogor. Sedangkan 61 persen sisanya masih diteliti lewat manifestnya. (dwi)
Advertisement