Masyarakat Berharap Misteri Majapahit Timur Dipecahkan(Bagian IV)
Misteri keberadaan Majapahit Timur di Lumajang diharapkan segera tergali. Buamin, tokoh masyarakat dari Dusun Biting, tempat situs yang diyakini merupakan pusat kerajaan Majapahit Timur berharap Situs ini segera dibuka secara penuh sehingga benda-benda bersejarah juga bisa ditemukan dan disimpan.
Sudah sejak lama, masyarakat di kawasan situs Biting banyak menemukan benda-benda bersejarah. Sejumlah penemuan itu diantaranya adalah guci, piring, gelas kuno, keramik bahkan hingga benda bersejarah yang terbuat dari emas.
Sayang, sebagian besar temuan itu, kini berada di tangan kolektor benda bersejarah sehingga sudah sulit untuk dilacak keberadaannya. "Penggalian-penggalian liar juga sering terjadi di Biting," kata Buamin.
Dan kini, setelah situs Biting mulai ramai dibicarakan, berbagai masyarakat mulai berdatangan. Ada yang sekadar penasaran, ada juga yang sengaja datang untuk ikut melakukan penelusuran sejarah. Tak jarang juga, banyak masyarakat datang dengan motif supranatural.
Istiana misalnya, Wanita 35 tahun yang berprofesi sebagai advokat ini sengaja meninggalkan rumahnya di Jakarta demi ikut menguak keberadaan Kerajaan Lamajang.
Istiana sendiri datang ke Lumajang setelah dapat bisikan mimpi. Memang tak logis, tapi dirinya mengaku mimpi itulah yang menjadikan dia kini menetap di Lumajang. "Tahun 2000 saya pernah bermimpi bertemu seorang kakek yang membawa pasukan kerajaan. Dia mengaku dari Majapahit," kata dia.
Mimpi ini awalnya tidak dia hiraukan hingga pada 2010 lalu, Istiana berkesempatan ke Lumajang. "Anehnya, lokasi dalam mimpi saya itu ya di kawasan situs Biting ini," ujarnya.
Yang pasti, apapun di balik motif masyarakat yang datang ke Biting, pemerintah Lumajang kini mulai serius melakukan pengungkapan di balik misteri situs Biting.
Sebuah tim cagar budaya beserta peraturan daerah saat ini juga sudah dibentuk. Tak hanya itu, Pemerintah Lumajang juga mengungkap secara tuntas miteri kejayaan Lumajang masa lalu.
Junus Satrio Atmodjo Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia mengatakan keberadaan benda purbakala berupa situs tidak semata bernilai uang, melainkan ada akar kesejarahan dan edukasi yang nilainya jauh lebih mahal dari apapun.
"Jadi pengungkapan sejarah sebenarnya sangat penting dan harus didukung," kata Junus. Karenanya, ilmu pengetahuan dan akar sejarah, harus dijadikan sebagai panglima dalam upaya menguak tabir situs Biting.
Dengan pengungkapan situs Biting, misteri di balik kejayaan Lamajang Tigang Juru dan keberadaan Majapahit Timur diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru bagi generasi yang akan datang. Selesai (wah)
Advertisement