Masuki Musim Hujan, DKRTH Lakukan Perantingan dan Pembersihan Got
Indonesia, khususnya Surabaya sudah mulai memasuki musim hujan. Bukan hanya mengkhawatirkan banjir, tapi juga angin kencang yang biasa turut menemani di saat musim hujan tiba.
Untuk mengantisipasi tingginya curah hujan dan angin kencang di Kota Surabaya, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya mengaku rutin melakukan perantingan pohon dan juga pembersihan saluran air di seluruh titik di Kota Surabaya.
Kasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) DKRTH Surabaya Rochim Yuliadi mengatakan, setiap harinya tim DKRTH melakukan perantingan sebanyak 210 pohon, untuk mencegah adanya pohon tumbang di musim hujan. Selain itu, perantingan yang mereka lakukan berguna untuk mengamankan pohon dari kabel PLN yang menjuntai.
"Untuk menyongsong musim hujan ini, kami dari RTH selalu menggiatkan operasi perantingan gabungan. Kami menggandeng tim dari PLN juga untuk perantingan. Tujuannya untuk mencegah pohon tumbang. Tim kami namanya KADAKA, setiap hari saya beri target 210 pohon," kata Rochim kepada Ngopibareng.id, Jumat 3 Januari 2020 di Balai Kota Surabaya.
Menurut Rochim, target 210 perantingan pohon dalam sehari termasuk sedikit. Di beberapa daerah dan negara maju, bahkan dalam sehari bisa melakukan perantingan untuk 500 pohon agar tidak tumbang.
Alasannya, jika tidak dilakukan perantingan atau tak mencapai target, DKRTH memiliki beban besar untuk merawat pohon-pohon yang sudah besar.
"Targetnya memang segitu, biar tidak ada pohon tumbang. Kalau tidak sesuai target, beban untuk merawat pohon-pohon yang besar itu lebih berat," katanya.
Rochim mengaku, untuk menyelesaikan target 210 pohon per hari tersebut, dirinya memiliki tujuh tim KADAKA yang tersebar di enam rayon taman di seluruh wilayah Kota Surabaya. Tim tersebut bekerja selama 24 jam dengan pembagian tiga shift.
"Semuanya memiliki spesialisasi masing-masing dalam perantingan pohon dan menangani pohon tumbang. Mereka bekerja selama 24 jam dengan tiga shift. Kebanyakan pohon tumbang itu kan terjadinya pada dini hari, itulah kenapa 24 jam, sehingga tetap ada yang siaga jika terjadi sesuatu," katanya.
Terkait siaga banjir di Kota Surabaya, Rochim mengaku mulai awal bulan Desember 2019, DKRTH sudah rutin melakukan pembersihan saluran dan tempat pelaluan air di Kota Surabaya. Sehingga, saat musim hujan tiba, air di Kota Surabaya bisa mengalir tanpa hambatan.
Ia tak mau, bencana banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya juga dirasakan oleh warga Kota Surabaya hanya karena got atau saluran air tersumbat.
"Terkait pencegahan banjir dan air, kita rutin lakukan pembersihan saluran. Kami tidak mau terjadi banjir cuma gara-gara tersumbat. Untuk korban banjir di Jakarta saya turut berduka, semoga Kota Surabaya dijauhkan dari bencana alam dan mara bahaya," katanya.
Advertisement