Masuk Pancaroba, Warga Banyuwangi Diminta Waspada Puting Beliung
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Banyuwangi saat ini sudah mulai memasuki musim peralihan dari musim panas ke musim hujan. Untuk itu, masyarakat Banyuwangi diminta mewaspadai kondisi cuaca yang tidak menentu selama musim pancaroba. Termasuk potensi terjadinya angin puting beliung.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa menyatakan, bulan September ini Banyuwangi sudah memasuki peralihan musim. Dia menyebut, tahun 2022 ini musim hujan ini maju dari waktu umumnya.
“Bahkan 95 persen wilayah diperkirakan musim hujannya akan maju,” jelasnya, Kamis, 15 September 2022 petang.
Pada bulan September ini, menurutnya, beberapa wilayah di Banyuwangi bahkan sudah memasuki musim hujan. Khususnya wilayah yang berada di dataran tinggi, seperti wilayah Kecamatan Licin, Glagah dan Songgon.
Untuk wilayah Banyuwangi lainnya, lanjutnya, musim hujan baru akan datang mulai bulan Oktober. Sedangkan wilayah Banyuwangi yang paling akhir memasuki musim hujan yaitu wilayah Wongsorejo dan Tegaldlimo. Dua wilayah ini akan memasuki musim hujan pada awal November 2022. Normalnya, Wongsorejo dan Tegaldlimo biasanya musim hujan datang di awal Desember.
“Dengan demikian ketika mayoritas awal musim hujannya itu akan melanda di bulan Oktober biasanya sebulan sebelumnya kita kenal sebagai masa peralihan musim atau pancaroba,” tegasnya.
Dijelaskan, karakter musim pancaroba itu cuacanya berubah-ubah dan cenderung tidak menentu. Sebagai contoh, hari ini panas, malamnya hujan. Atau dua tiga hari panas, kemudian hari keempat hujan. Kondisi ini terjadi karena atmosfirnya tidak stabil atau labil. Sehingga cepat sekali terjadi pertumbuhan awan dan hujan.
“Itu ciri khas dari musim pancaroba. salah satunya puting beliung. biasanya puting beliung terjadi nya pasti di peralihan musim dan di musim hujan,” tegasnya.
Dia menegaskan, angin puting beliung ini umumnya terjadi di wilayah yang memiliki karakter flaatau datar. Secara historis wilayah Kecamatan Cluring dan Muncar merupakan wilayah yang sering terjadi puting beliung.
“Puting beliung ini masih berpotensi terjadi lagi. selama masa peralihan musim ptensi itu akan tetap ada. Karena atmosfir sedang labil,” tegasnya.