Masuk MURI, Ribuan Muslimat NU Sidoarjo Makan Kupang Lontong
Sebanyak 13 ribu Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo makan kupang lontong bersama. Kegiatan tersebut pecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Kupang Lontong sendiri merupakan salah satu kuliner khas Sidoarjo.
Kegiatan yang digelar di parkir Timur Gelora Delta Sidoarjo itu dihadiri oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Forkopimda Sidoarjo diantaranya Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Ketua DPRD Sidoarjo Usman dan Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro.
Gus Muhdlor sapaan akrab bupati Sidoarjo itu mengatakan makan kupang lontong bersama bukan hanya sekadar kegiatan berbagi hidangan lezat. Lebih dari itu, acara ini merupakan pengenalan sekaligus pendorong agar masyarakat Sidoarjo lebih mencintai salah satu local wisdom yang diwujudkan dalam makanan khas tersebut. Masyarakat akan semakin mengenal dan melestarikan local wisdom Sidoarjo tersebut.
"Kupang lontong adalah sebuah representasi dari budaya lokal yang menjadi bagian dari identitas Sidoarjo," ujarnya, Minggu, 28 Mei 2023.
Kegiatan tersebut diawali dengan istighosah bersama. Seluruh peserta berdoa untuk memohon keberkahan dalam menjalankan peran Muslimat dalam masyarakat. Kemudian pemecahan Rekor MURI dalam kategori "Makan Kupang Lontong Bersama" dengan jumlah terbanyak. Ribuan peserta antusias menikmati kelezatan makanan khas Sidoarjo ini.
Kembali dikatakan Gus Muhdlor, kegiatan tersebut merupakan bagian dari perayaan Harlah ke-77 Muslimat NU. Yang telah memberikan dampak positif dalam mempererat kebersamaan anggota Muslimat se-Sidoarjo. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas daerah mereka.
"Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan menginspirasi komunitas lain untuk berkontribusi dalam menjaga warisan budaya dan membangun kebersamaan yang lebih erat," ucap Bupati muda itu di sela acara.
Dalam acara tersebut, diserahkan secara simbolis mobil operasional dari PBNU kepada berbagai Banom (badan otonom) NU yang ada di Sidoarjo. Langkah ini menunjukkan komitmen PBNU dalam memberikan dukungan dan penguatan kepada Muslimat dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di daerah.