Masuk Istana Saat Gus Dur Presiden, Gus Mus Sampaikan Kisah Unik
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dikenal komunikatif karena kecapakan menyampaikan guyonan. Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang ini kerap melemparkan cerita-cerita jenaka soal KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Tentu, hal itu disampaikan Gus Mus saat acara haul KH Abdurrahman Wahid di Ciganjur Jakarta.
Gus Mus yang merupakan sahabat dekat Gus Dur menceritakan bahwa tokoh ulama yang dekat dengan Gus Dur menjadi kalangan yang pertama diundang ke Istana saat Gus Dur menjabat sebagai Presiden ke-4 RI.
“Waktu Gus Dur jadi Presiden, pertama kali rombongan kiai dibolehkan masuk ke Istana,” kenang Gus Mus.
Kala itu, kata Gus Mus, hanya dirinya yang tidak mengenakan sepatu. Gus Mus lalu ditanya oleh petugas Istana, mengapa tak mengenakan sepatu.
“Petugas yang jaga tanya, ‘Pakai sendal, Pak?’ (Saya jawab) Ya presidenmu ya, dulu sendalan terus,” cerita Gus Mus yang sontak disambut tertawa oleh jemaah yanh hadir.
Menurutnya, semua kiai tamu undangan saat itu mengucapkan selamat kepada Gus Dur, termasuk Kiai Sahal Mahfudh. Hanya Gus Mus yang mengucapkan bela sungkawa.
“Saya sendiri yang bilang bela sungkawa. Wong kiai apik-apik kok, jadi Presiden. Iku jabatan ngerusak wong. (Sudah bagus jadi kiai kok malah jadi Presiden. Jabatan itu merusak orang),” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gus Mus juga sempat bercerita tentang Menteri Koordinasi Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD yang duduk di belakangnya.
Gus Mus menyebut Mahfud adalah seorang kiai. Hanya saja, titel itu tak terlihat karena jabatan Mahfud sebagai pejabat negara.
“Ini (Mahfud) kiai tapi ketutupan. Ketutupan pangkat. Kiai lho, dilecehkan di sosial media. Saya mengikuti itu. Dibully. Enggak ngerti dalil? Enggak ngerti dalil bagaimana? Wong ini kiai Madura,” canda Gus Mus yang dibalas senyum oleh Mahfud MD yang turut hadir di acara tersebut.
“Memang kayaknya hilang. Saya sendiri sudah enggak ngelihat lagi kalau Pak Mahfud ini kiai,” sambungnya.
Diketahui, satu dekade Gus Dur dihadiri sejumlah tamu undangan dari berbagai kalangan, mulai dari ulama, tokoh lintas agama, politisi, pejabat menteri, hingga artis.
Advertisement