Masuk Gelombang Dua, CJH Embarkasi Surabaya Berangkat Pakai Ihram
Proses pemberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) Embarkasi Surabaya kini telah memasuki gelombang kedua. Mulai gelombang kedua ini, sejak kloter 47, para CJH berangkat dengan memakai baju ihram.
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Abdul Haris mengatakan, penggunaan pakaian ihram ini untuk mempermudah CJH untuk melakukan miqot.
"Bila jemaah haji tidak memakai baju ihram dari embarkasi, maka harus berganti ihram di bandara, harus bongkar tas dan lain-lain yang membutuhkan waktu lama, yang akibatnya akan terjadi penumpukan jemaah di Bandara Jeddah, dan juga berdampak pada keterlambatan pergerakan ke pemondokan," ujarnya.
Untuk proses pengambilan niat miqot sendiri, lanjut Haris, dapat dilakukan di dua waktu, yakni saat berada dalam pesawat akan diumumkan oleh kru pesawat apabila sudah melewati Qornul Manazil atau saat tiba di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, saat melewati wilayah Yalamlam.
"Jadi kami memberikan kebebasan pada jemaah untuk ambil miqot di dalam pesawat atau saat sampai di bandara untuk ambil miqot umrah haji," ujarnya.
Adapun perbedaannya dengan gelombang pertama, jelas Haris, sebelumnya CJH mendarat di Madinah, sedangkan gelombang dua mendarat di Jeddah dan langsung menunaikan ibadah umrah wajib.
Jemaah haji Indonesia gelombang kedua ini akan tinggal di Makkah sampai dengan pelaksanaan puncak haji yang akan dimulai dengan Wukuf di Arafah yang diperkirakan jatuh pada Sabtu, 15 Juni 2024. Selesai berhaji, mereka akan diberangkatkan menuju Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain.
Advertisement