Masuk Daftar Boikot, Starbucks Surabaya Penjualan Masih Stabil
Salah satu target boikot gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) untuk mendukung Palestina adalah coffee shop asal Amerika Serikat, Starbucks. Meski demikian, salah satu cabang yang berada di kawasan Surabaya barat masih tetap dikunjungi pelanggan.
Dari pantauan Ngopibareng.id, kunjungan pelanggan coffee shop terlihat landai, Minggu, 12 November 2023 sekitar pukul 18.00 WIB.
Kursi-kursi yang disediakan di area in door hampir terisi penuh, sedangkan area out door hanya terisi satu sampai dua orang. Sementara untuk area lantai dua juga terlihat lengang. Ada pengunjung tapi tidak banyak.
Kondisi ini sejalan dengan apa yang dikatakan salah satu pegawai. Bahwa coffee shop tempatnya bekerja masih cenderung stabil.
"Kalau soal itu (boikot) tergantung pembelinya. Sejauh ini stabil," ujar pegawai yang enggan disebutkan namanya itu.
Sepengetahuannya, perusahan tempatnya bekerja tidak memberikan dukungan pada salah satu pihak. Justru menyalurkan bantuan pada pihak-pihak yang terdampak.
"Starbucks sendiri tidak mendukung siapa-siapa, justru kami menyalurkan bantuan," tambahnya.
Mengenai narasi yang muncul terkait dukungan Starbuck ke Israel. Ia pun tak bisa berkomentar dan tak mengetahui secara pasti terkait hal itu.
"Kalau saya kurang tahu, tapi menang sedang ramai," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung Starbucks, Bella Putri mengaku setuju adanya boikot produk sebagai bentuk dukungan ke Palestina. Karena sikap tersebut adalah salah satu hal kecil yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya.
"Tetapi, ada beberapa produk boikot yang tidak semua bisa saya hindari. Salah satunya ketika saya harus menemui rekan kerja disini," ujar Bella.
Meski demikian, ia berkomitmen sebisa mungkin menghindari produk boikot yang memang mendukung atau mendanai Israel.
Diberitakan sebelumnya, tuduhan Starbucks mendukung Israel lantaran perusahaan yang masuk Indonesia lewat francise sekitar tahun 2002 itu menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United pada awal bulan ini setelah organisasi buruh tersebut mengunggah pesan yang sudah dihapus di X (dulu Twitter), yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pesan tersebut menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina.
Tagar #boycottstarbucks pun telah ditonton lebih dari 29 juta kali di Tiktok.
Starbucks menuduh serikat pekerja yang mewakili ribuan barista merusak merek dan membahayakan rekan kerja dengan tweet pro-Palestina.
Serikat pekerja pun telah mengajukan gugatan balik terhadap Starbucks. Mereka mengatakan gugatan tersebut sebagai upaya untuk merusak serikat pekerja dan melemahkan upaya.
Meski demikian dalam pernyataan tepisah, Stabucks bahwa pihaknya mengutuk tindakan terorisme, kebencian dan kekerasan.
Sementara itu, baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap secara resmi mengharamkan produk yang terang-terangan membela Israel atas Palestina.
Asrorun Niam Sholeh, Ketua Bidang Fatwa MUI mengatakan, wajib hukumnya mendukung kemerdekaan Palestina. Sebaliknya, haram hukumnya mendukung Israel dan para pendukungnya.
MUI tak menyebut secara gamblang produk-produk apa yang diharamkan. Sejauh ini di Indonesia ada dua brand besar yang dikaitkan dengan pro Israel. Keduanya adalah McDonald's dan Starbucks. Di Surabaya dua brand tersebut masih beroperasional seperti biasa.
Advertisement