Masuk Daerah Migas, UMK Blora Diusulkan Menjadi Rp2,1 Juta
Upah Minimum Kabupaten (UMK) Blora 2024, diusulkan menjadi Rp2.101.813 lebih tinggi dari Upah Minimum Provonsi (UMP) Jawa Tengah sebesarRp 2.036.947. UMK Blora ini naik 3 persen atau setara Rp61.732 dari sebelumnya. Sementara UMP Jawa Tengah naik 4.02 persen atau setara Rp78.777,31 dari upah sebelumnya.
Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora Nunuk Nurul Hidayah, menjelaskan, dewan pengupahan pengupahan telah melakukan rapat pembahasan UMK pada 21 November 2023.
"Telah disepakati bersama perwakilan buruh dan pengusaha. Ditetapkan UMK tahun 2024 naik 3 persen dari tahun ini," kata dia.
Nunuk Nurul Hidayah, menyampaikan, penghitungan UMK tahun ini melibatkan beberapa faktor. Diantaranya dari angka yang dihitung oleh badan pusat statistik (BPS) mengenai inflasi dalam kurun waktu satu tahun ini.
Kemudian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pertumbuhan ekonomi dan kontribusi pekerja dalam pertumbuhan ekonomi di Blora.
Sementara itu, perwakilan serikat pekerja pabrik tebu Gendhis Multi Manis (GMM) Blora Lilik Roni mengungkapkan penetapan UMK merupakan jalan tengah.
Rapat pembahasan penetapan UMK juga mendatangkan beberapa elemen buruh dan pihak pengusaha di daerah. Begitu juga dengan pihak BPS terkait data yang ada. "Penetapan ini sudah win win solution dari pihak APINDO maupun buruh, diambil nilai tengah-tengah," ungkapnya.
Tanggapan berbeda disampaikan, Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, Minuman (FSP RTMM-SPSI) Blora Mahmudah. Dia mengaku ikut rapat tersebut.
Namun pihaknya merasa kecewa dengan penetapan UMK 2024 yang lebih rendah dari kabupaten lain. "Kecewa ternyata Blora cuma sedikit dibandingkan kota tetangga," ungkapnya.
Dia menjelaskan, kabupaten tetangga naik lebih dari 3 persen. Ia mencontohkan seperti Rembang dan Purwodadi, UMK 2023 lebih tinggi Blora. Sementara kenaikan UMK 2024 di Blora berada di bawah kabupaten tersebut.
Kabupaten Blora, selama ini dikenal sebagai kawasan pinggiran produksi minyak dan gas bumi (Migas). Lokasinya bertetangga dengan Kabupaten Bojonegoro, yang dibatasi Sungai Bengawan Solo sekaligus daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.