Masuk Banyuwangi Via Pelabuhan Diarahkan Rapid Test Antigen
Petugas gabungan melakukan rapid test antigen kepada masyarakat yang masuk ke Banyuwangi melalui Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, Selasa, 22 Desember 2020.
Rapid test antigen ini dilakukan sebagai screening terhadap masyarakat yang akan masuk ke Banyuwangi.
Rapid test dilakukan di pintu keluar Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi. Penumpang kapal yang datang dari Bali diarahkan menuju ke Posko Kesehatan di pintu keluar Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.
“Ini adalah Pos Pelayanan yang ada di ASDP untuk melayani masyarakat baik yang berhubungan dengan pengamanan maupun kesehatan,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin.
Dia menambahkan, pelaksanaan rapid test antigen ini diberikan secara gratis kepada warga yang akan masuk ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Ketapang. Namun menurutnya, tidak semuanya dilakukan rapid test antigen.
“Ini sistemnya random dan diberikan secara gratis. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengemudi dari Bali menuju Jawa Timur dalam keadaan sehat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang, Fahmi Alweni menyatakan, jumlah pengguna jasa penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tahun ini sangat jauh dibanding dengan libur Natal dan tahun baru 2019. Sebab tahun ini liburan Natal dan tahun baru terjadi pada masa pandemi covid-19
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu masih sangat jauh. Produksi turun bervariasi. Ada yang 30 persen turunnya, ada yang 50 persen, bahkan ada yang 60 persen,” katanya.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi normal pada masa pandemi, jumlah pengguna jasa penyeberangan Ketapang-Gilimanuk masih mengalami kenaikan meskipun hanya sedikit. Yakni antara 7 hingga 10 persen. Salah satu penyebabnya adalah adanya Surat Edaran Gubernur Bali yang mengharuskan masyarakat yang hendak masuk ke Bali melalui jalur darat wajib melakukan rapid test antigen dengan hasil non reaktif.
“Sehingga banyak penumpang pejalan kaki maupun roda dua dan penumpang bus turun cukup drastis,” ujarnya.
Kondisi yang berbeda terjadi pada kendaraan roda empat pribadi. Menurutnya, jumlah pengguna jasa penyeberangan yang menggunakan mobil pribadi tetap mengalami peningkatan. Penambahan ini akibat banyaknya masyarakat yang hendak ke Bali dengan jalur penerbangan beralih menggunakan jasa penyeberangan.
“Ini hasil wawancara kami dengan beberapa sopir dari Jakarta mereka beralih dari pesawat menggunakan jasa penyeberangan Ferry,” katanya.
Advertisement