Massa Sopir Logistik Difasilitasi Sampaikan Aspirasi ke Kemenhub
Aksi unjuk rasa yang dilakukan sopir logistik di depan Kantor Pemkab Banyuwangi akhirnya usai. Massa akhirnya menyetujui opsi yang diberikan Dinas Perhubungan Banyuwangi dan Balai Transportasi Darat Provinsi Jawa Timur.
Dua instansi ini siap memfasilitasi perwakilan pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya ke Kementerian Perhubungan.
“Kami siap memfasilitasi kapan pun perwakilan mau berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya,” ujar Kepala Seksi Transportasi Sungai Danau Penyeberangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur, Ahmad Rezy Setiawan.
Ahmad menyatakan, sebelum menemui pengunjuk rasa dirinya sudah berkomunikasi dengan pimpinannya di Jakarta. Sehingga akhirnya ditawarkan opsi untuk mengantarkan perwakilan pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya langsung ke Kementerian Perhubungan.
“Rencananya akan kami hadapkan dengan bapak Dirjen Perhubungan Darat. Kami yang memfasilitasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Dinas Perhubungan Banyuwangi, Dwiyanto menyatakan, pihaknya tidak ingin menyelesaikan persoalan ini dengan menyalahi aturan. Aturan terkait penertiban Over Dimension Over Loading (ODOL) ini merupakan kebijakan pemerintah pusat.
“Makanya kita fasilitasi untuk berangkat ke Jakarta, barangkali ada diskresi atau kebijakan,” ungkapnya.
Dia menegaskan, pada prinsipnya solusinya jangan sampai menabrak aturan. Agar tidak melanggar aturan, pihaknya memfasilitasi mereka untuk bertemu dengan Kementerian Perhubungan.
“Aspirasi mereka diserap dan difasilitasi sesuai aturan,” ujarnya.
Perwakilan dari massa pun menerima opsi yang ditawarkan dari pihak BPTD Jawa Timur dan Dinas Perhubungan Banyuwangi ini. Mereka sepakat untuk pergi ke Jakarta dan bertemu langsung dengan pihak Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan aspirasi mereka.
“Jika nanti ada kebuntuan dan hasilnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan, kami akan melakukan aksi unjuk rasa dengan massa yang lebih besar lagi,” ujar salah satu Koordinator Lapangan aksi unjuk rasa sopir logistik, Farid Hidayat.
Penanggungjawab aksi unjuk rasa, Slamet Barokah menyatakan, dari hasil diskusi dengan beberapa koordinator lapangan, rencananya mereka akan berangkat ke Jakarta pada Selasa 23 November 2021 besok. Ada beberapa perwakilan yang akan menyampaikan aspirasi ke Kementerian Perhubungan.
“Teman-teman saya mohon izin berangkat ke Jakarta selama dua atau tiga hari. Kalau hasilnya tidak memuaskan, kita akan melakukan unjuk rasa lagi secara besar-besaran,” tegasnya.
Setelah dicapai kesepakatan, Slamet kemudian meminta massa untuk membubarkan diri. Satu persatu sopir truk membawa kendaraannya meninggalkan lokasi tersebut.
Untuk diketahui, para sopir truk logistik ini memprotes kebijakan pemerintah yang akan menertibkan kendaraan ODOL. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan nomor 21 tahun 2019 mengatur pengawasan terhadap mobil barang atas pelanggaran ukuran lebih atau pelanggaran muatan lebih. Dalam aksi ini, massa sempat mengancam menutup pelabuhan Ketapang jika tidak ada solusi yang diberikan.