Massa di Blora Demo Tuntut Tangkap Kecurangan Seleksi Perades
Ratusan warga gabungan dari Calon Perangkat Gagal (Capraga) Blora, MPC Pemuda Pancasila Blora serta LSM Pemantau Keuangan Negara (PKN), menggelar aksi demo, Selasa 2 Agustus 2022. Aksi dimulai dari Alun-alun Kabupaten Blora hingga depan secretariat daerah (Setda) Blora.
Massa aksi menuntut untuk menangkap dalang di balik kecurangan seleksi perangkat desa (perades). Bukan hanya wayangnya. Massa menduga aliran dana hingga elit kekuasaan yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah. Aksi demo kecurangan pengisian perangkat desa rencananya akan dilanjutkan di depan Gedung KPK Jakarta pada 10 Agustus mendatang.
Bahkan, ada tawaran sejumlah uang kepada peserta aksi demo dari seseorang. Supaya berhenti mengusut kecurangan rekrutmen perangkat desa. “Ada tawaran satu miliar itu benar, bahkan tawaran sekarang nilainya lebih tinggi,” kata koordinator lapangan, Seno Margo Utomo.
Saat itu, Seno enggan secara gamblang siapa orang yang dimaksud tersebut. Meskipun sempat didesak untuk menyebutkan inisial. Namun, Seno sempat menyabut nama Bambang AW ketua Partai Perindo. Nama Bambang muncul dari surat salah satu kampus sebelum dilaksanakan tes seleksi perangkat desa di Blora. “Padahal dia bukan koordinator resmi. Diduga dia yang mengkondisikan. Dia adalah tim setengah sebelas, ketua Partai Perindo di Blora,” ungkap Seno.
Sementara itu, ketua Capraga Blora, Budi Ismail berharap kasus kecurangan pengisian perangkat desa terungkap. Budi mengaku pernah dibungkam dengan uang agar berhenti mengusut kecurangan tes perangkat desa. “Kami bangkit untuk membongkar kecurangan perades. Kami pernah ditawar Rp150 juta untuk tidak melanjutkan gerakan ini, ada dari orang-orang dibalik pengisian, inisialnya S,” ungkapnya.
Ketua MPC Pemuda Pancasila, Munaji menduga keras adanya aliran dana sampai ke elit kekuasaan yang menjadi dalang dari semua kecurangan tes perades. Ia mengaku akan mengusut tuntas hingga kasus ini terungkap.
Advertisement