Massa Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RSU Wonolangan
Puluhan warga dengan menumpang truk mendatangani Rumah Sakit Umum (RSU) Wonolangan di Jalan Raya Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jumat siang, 5 Maret 2021.
Massa kemudian mengambil paksa jenazah probable Covid-19, L, 61 tahun, warga Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Dalam sebuah tayangan video amatir diposting di sejumlah media sosial terlihat, sebuah truk bak terbuka berhenti di Jalan Raya Dringu, Kabupaten Probolinggo tepatnya di depan RSU Wonolangan.
Kemudian puluhan warga turun dari truk dan berhamburan memasuki RSU di tepi jalan nasional Probolinggo-Situbondo itu.
Setelah bersitegang dengan petugas RSU di bawah PT Nusantara Sebelas Medika itu massa kemudian membawa pulang paksa jenazah L. Truk kemudian bergerak ke arah barat atau menuju Desa Lemahkembar yang berjarak sekitar 5 kilometer dari RSU Wonolangan.
Penjemputan paksa jenazah probable Covid-19 itu dibenarkan Direktur RSU Wonolangan, Mariani Indahri. “Pasien L, punya gejala terpapar Covid-19 atau probable Covid-19 meninggal sekitar pukul 11.25 WIB,” katanya kepada wartawan, Jumat.
Dikatakan pasien L masuk ke RSU Wonolangan sehari sebelumnya, Kamis, 4 Maret 2021 sekitar pukul 18.00 WIB. “Gejalanya saat itu pasien mengalami gangguan pernapasan, diabetes, dan hipertensi,” katanya.
Karena L memiliki gejala mirip Covid-19, tenaga medis di RSU Wonolangan menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat menangani pasien tersebut. Termasuk ketika pasien itu meninggal dunia, pihak rumah sakit melakukan pemulasaraan jenazah dengan prokes.
Namun proses pemulasaraan jenazah belum rampung, tiba-tiba RSU Wonolangan didatangi puluhan orang dari Desa Lemahkembar yang naik truk. Satpam dan para tenaga medis pun kelabakan menghadapi kedatangan puluhan warga.
“Awalnya, pihak keluarga bisa menerima jenazah diperlakukan dengan cara prokes karena memang probable Covid-19,” kata Mariani. Tidak seberapa lama puluhan massa memaksa membawa pulang jenazah L.
“Kami tidak bisa menolak, karena sebagian warga melalukan kekerasan kepada petugas di rumah sakit,” tambahnya.
Tidak hanya melakukan kekerasan fisik dan verbal, di antara massa ada yang sempat merampas HP milik karyawan RSU Wonolangan. “Massa yang datang mengaku sebagai keluarga, kerabat, dan tetangga pasien,” kata Mariani.
Disinggung soal status L, Mariani mengatakan, masih probable Covid-19. “Soalnya hasil tes swab belum keluar,” katanya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan yang datang RSU Wonolangan meminta Kepala Desa Lemahkembar agar mendata warganya yang ngelurk RSU Wonolangan. Tujuannya, agar petugas bisa melakukan tracing jika kelak diketahui hasil tes swab positif.
“Saya minta Kepala Desa Lembahkembar mendata warganya yang ramai-ramai ke RSU Wonolangan. Tim satgas akan melakukan penyelidikan tracing kepada warga yang ikut dalam jemput paksa dan pemakaman jenazah L,” katanya.
Tidak sebatas soal prokes, aksi massa yang mengambil jenazah probable Covid-19, kata kapolres, tidak bisa dibenarkan. “Kami akan melakukan penegakan hukum,” ujar AKBP Ferdy.