Aksi di DPRD Jatim Ricuh, Sulut Api Hingga Dobrak Pagar
Massa aksi PMII Jawa Timur yang berorasi di depan Gedung DPRD Jawa Timur saat pelantikan anggota legislatif terpilih, DPRD Jatim periode 2019-2024, Sabtu 31 Agustus 2019, diwarnai kericuhan. Mulai dari membakar selebaran hingga memaksa masuk gedung DPRD Jatim dengan mendobrak pagar pembatas.
Massa yang terus meminta masuk ke dalam Gedung DPRD Jatim itu sempat memantik kegaduhan. Massa yang semula hanya berada di luar gedung DPRD Jawa Timur, terus memaksa masuk, hingga kemudian mendorong pagar pembatas kendati penjagaan pihak keamanan sangat ketat.
"Aturan mana yang melarang rakyat bertemu dengan wakilnya (di dalam Gedung DPRD Jatim)," teriak orator massa aksi.
Tak berhenti di situ, lantaran keinginan massa tak dikabulkan oleh petugas keamanan, massa sempat membakar selebaran yang mereka bawa sendiri, yang berisi tuntutan orasi mereka. Sontak, pihak keamanan (Kepolisian) pun mengambil tindakan penyemprotan untuk memadamkan api yang disulut oleh massa aksi tersebut.
Pada saat pemadaman api itulah, cekcok dan aksi saling dorong pun tak terelakkan di depan gedung DPRD Jawa Timur. Karena semprotan yang dilakukan polisi terkena massa yang sedang menggelar aksi.
Untuk mengantisipasi semakin panasnya suasana, polisi yang memadamkan api, meminta maaf kepada massa aksi.
"Polisi yang tadi nyemprot segera minta maaf," teriak perwakilan massa.
Namun beruntung, aksi itu tak sempat meluas, lantaran pihak keamanan segera meredam kericuhan yang dilakukan oleh massa aksi.
Meski begitu, akhirnya massa aksi berhasil masuk ke pelataran lobby gedung DPRD Jatim untuk bertemu dengan wakil rakyat yang mereka kehendaki.
Diketahui, puluhan massa aksi dari organisasi mahasiswa PMII mendatangi Gedung DPRD Jawa Timur saat acara pelantikan DPRD Jatim periode 2019-2024.