Masker Karya Mahasiswa UB Bisa Juga Mencegah Jerawat
Empat mahasiswa Universitas Brawijaya, Kota Malang, membuat inovasi berupa masker mulut dari bahan baku Kokon Ulat sutera. Keempat mahasiswa tersebut yakni, Muhammad Andika Yudha Harahap (angkatan 2016), Velia Berliana (angkatan 2016), Himatul Ulya Al Ulumum Iyah (angkatan 2017), dan Siti Nur Ulpa (angkatan 2017) dari Fakultas Pertanian UB.
Salah satu tim Bombyx, Muhammad Andika Yudha Harahap, menuturkan ide pembuatan masker berbahan baku kokon ulat sutera berawal dari meningkatnya angka penderita penyakit TBC di Indonesia.
"Dimana penderita mengalami gejala batuk berdahak yang dengan mudahnya dapat mengifeksi orang lain, sehingga penggunaan masker sangat diperlukan," tuturnya.
Produk masker mulut bernama Bombyx Mask ini, terbuat dari lapisan-lapisan filamen berisi pupa (kokon) ulat sutera.
"Lalu ditambahkan daun tanaman herbal tropis asli Indonesia yang dihasilkan melalui penerapan technology open top roller (OTR)," terangnya.
Adapun khasiat masker tersebut Andhika bahwa Bombyx Mask mengandung anti bakteri yang bermanfaat melindungi jaringan kulit dan menyaring sirkulasi udara kotor.
"Selain itu kandungan fibroin (protein dalam kokon) mencegah timbulnya jerawat. Campuran minyak atsiri memberikan aroma relaksasi saat menghirupnya," ujar Andhika.
Oleh karena itu masker ini memiliki khasiat untuk relaksasi untuk mengatasi stress pada sel syaraf.
Lewat produk tersebut Andhika dan kawan-kawan mengantongi juara I dalam lomba pendamping Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 32 cabang ide bisnis.
Ajang yang diselenggarakan di Universitas Udayana, Bali, 26-29/08/2019 ini untuk memeriahkan PIMNAS ke-32, sekaligus mewadahi mahasiswa agar dapat berkompetisi yang lebih luas.
Adapun cabang yang dilombakan ialah pameran inovasi, ide bisnis berbasis teknologi, essai, fotografi, dan videografi. Pada ajang Pimnas tersebut UB menduduki peringkat ke-6. Posisi tersebut turun, karena tahun lalu UB menduduki peringkat ke-2.
Juara umum disabet oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, disusul oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), kemudian Universitas Dipenogoro, Semarang yang masuk dalam peringkat 3 besar.
Piala Bergilir Juara Umum Pimnas, bernama Adhikarta Kertawidya, diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Ismunandar, kepada pihak UGM pada penutupan Pimnas ke-32 di Art Center, Denpasar, Bali.