Maskapai Penerbangan Ini Dilikuidasi, Ribuan Penumpangnya Terlantar
Maskapai pelat merah milik Vanuatu, Air Vanuatu mengalami likuidasi sehari setelah membatalkan semua penerbangannya. Kondisi ini menyebabkan ribuan penumpangnya terlantar.
Maskapai Dilikuidasi
Diketahui sedikitnya 20 penerbangan dari dan menuju Australia dan Selandia Baru dibatalkan. Maskapai menyebut sedang terjadi "perpanjangan masa pemeliharaan".
Konsultan internasional yang ditunjuk Vanuatu, EY, menyebutkan penunjukan lembaganya dilakukan mengikuti krisis yang dialami maskapai tersebut. Termasuk dampak dari naiknya ongkos operasional, kekurangan pegawai, serta gangguan cuaca buruk, dikutip dari Al Jazeera, Jumat 10 Mei 2024.
Mereka menjadwalkan pertemuan pertama dengan para kreditur, dengan tetap mempertahankan susunan manajemen seperti saat ini.
Ribuan Penumpang Terlantar
EY juga meyakinkan penumpang yang terlantar akan mendapatkan layanan penerbangan pengganti dengan menumpang pesawat kecil, secepatnya. Mereka menyebut sedang bekerja dengan manajemen maskapai agar mampu beroperasi kembali, meski tidak menyebutkan waktu tepatnya.
Sedangkan, maskapai milik Australia Qantas Airways menyebut telah memberikan dukungan pada penumpang yang telah memesan penerbangan Air Vanuatu. Sedangkan Dewan Pariwisata Vanuatu menyebut sedanng terjadi diskusi dengan Virgin Australia dan Fiji Airways untuk menerbangkan penumpang mereka yang terlantar, hingga tiba di tujuan.
Diketahui, Vanuatu adalah negara kepulauan di Samudra Pasifik. Negara ini sangat bergantung dengan sektor pariwisata. Maskapai Air Vanuatu menerbangkan empat pesawat yang mengantar penumpang dari dan ke Australia, Selandia Baru, dan negara di Selatan Pasifik.