Masjidil Haram di Makkah Siap Menerima Jamaah Umroh
Masjidil Haram di kota suci umat Islam Mekkah, Arab Saudi, telah kembali beroperasi dengan kapasitas penuh, dengan jamaah shalat dengan jarak rapat. Ini untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona dimulai bulan Maret tahun lalu..
Pada hari Minggu, tanda-tanda di lantai berupa stiker bergambar telapak kaki, sebagai tanda untuk menjaga jarak sosial saat melakukan sholat di dalam dan sekitar Masjidil Haram, telah dilepas.
Masjidil Haram di Makkah siap menerima jemaah haji dan jemaah dengan kapasitas penuh pada hari Minggu ketika Arab Saudi melonggarkan pembatasan Covid-19. Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Masjidil Haram, Dr. Saad bin Mohammed Al-Muhaimid, mengatakan bahwa masjid dapat beroperasi dengan kapasitas penuh sambil memastikan keselamatan semua orang.
Al-Muhaimid menambahkan bahwa pengunjung Masjidil Haram akan tetap diwajibkan memakai masker dan melakukan reservasi untuk melakukan umrah dan sholat melalui aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna, katanya kepada Arab News. Jamaah juga harus sudah divaksinasi.
“Ini sejalan dengan keputusan untuk melonggarkan tindakan pencegahan dan mengizinkan jamaah dan pengunjung Masjidil Haram dengan kapasitas penuh,” lapor kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA), seperti dikutip Al Jazeera.
Gambar dan rekaman pada hari Minggu pagi menunjukkan orang-orang berdoa berdampingan dalam barisan jamaah yang rapat, dengan shaf atau baris jajar rapi.
Ka'bah, tempat umat Islam di seluruh dunia berdoa, tetap ditutup dan di luar jangkauan. Menurut kementerian dalam negeri, Arab Saudi akan melonggarkan pembatasan Covid-19 mulai 17 Oktober, karena penularan Covid-19 di Arab Saudi menurun tajam, dan kemajuan besar dalam jumlah vaksinasi.
Pihak berwenang juga mencabut pembatasan pada orang yang divaksinasi penuh, untuk mengadakan pertemuan di tempat-tempat tertutup, pertemuan terbuka, transportasi, restoran, dan bioskop.
Masker tidak lagi wajib di tempat-tempat umum terbuka sementara masih dikenakan di tempat-tempat tertutup, tambahnya.
Selanjutnya, penggemar olahraga yang sudah divaksinasi penuh mulai hari Minggu akan diizinkan untuk menghadiri acara di semua stadion dan fasilitas olahraga lainnya, lapor SPA.
Ibadah Haji
Pada bulan Juli lalu, hanya sekitar 60.000 warga dan penduduk Arab Saudi yang telah divaksinasi yang diizinkan untuk melaksanakan ibadah Haji. Diharapkan musim haji tahun depan berjalan secara normal, tetapi hanya untuk jemaah yang telah divaksin penuh.
Sedangkan Umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun dan juga membawa jutaan ke negara itu.
Arab Saudi mengumumkan akan mulai menerima orang asing yang divaksinasi yang ingin melakukan Umroh.
Pandemi Covid-19 sangat mengganggu umat Islam dari seluruh dunia karena tidak dapat melaksanakan ibadah Haji dan Umroh. Arab Saudi sendiri juga kehilangan pemasukan dari Haji dan Umroh, yang setiap tahunnya diperkirakan mencapai 12 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 175 triliun per tahun.
Selama pandemi, Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 547.000 warganya terinfeksi, dan 8.760 orang meninggal akibat Covid-19. Jumlah penduduk Arab Saudi sekitar 32 juta jiwa. (*)