Masjid Raya Bandung, Destinasi Wajib NgabuburitÂ
Masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat, punya banyak lokasi favorit untuk menghabiskan waktu jelang berbuka puasa. Atau bahasa kerennya, ngabuburit. Salah satunya di Masjid Raya Bandung. Hampir setiap hari, warga Bandung memadati halaman masjid yang juga Taman Alun-alun Bandung.
Bukan tanpa alasan lokasi itu selalu ramai dipadati pengunjung. Alun-alun Masjid Raya Bandung sangat nyaman. Lantainya beralaskan rumput sintetis. Selain itu, warga juga dapat berjalan-jalan di pedestrian yang dikelilingi pusat perbelanjaan. Khususnya pakaian dan bermacam aksesoris.
Menurut Ketua Penyelenggara Kegiatan Ramadan Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, H Juju Syamsudin, setiap harinya lokasi ini menjadi favorit warga. Apalagi bila tidak turun hujan.
Buat pengunjung yang ingin berbuka di Masjid Raya Bandung, disediakan takjil bersama. Selain itu, panitia masjid juga mengadakan berbagai kegiatan sepanjang Ramadan.
Dari mulai ceramah dan salat Tarawih, kuliah subuh, Tadarus Alquran, kajian tafsir Alquran hingga pesantren Ramadhan, semua ada.
Itu belum termasuk peringatan Nuzulul Quran, Iitikaf Lailatul Qadar, pengelolaan ZIS (zakat, infaq, shadaqah), bedah buku, takbiran dan salat Idul Fitri, dan silaturahmi halalbihalal.
"Tema yang kami pilih adalah 'Menyemarakkan Ramadhan, Meneguhkan Wajah Islam yang Damai dan Toleran'," kata Juju, Selasa (22/5).
Dia mengatakan, kondisi Taman Alun-Alun Bandung sangat kondusif untuk arena bermain dan berfoto-foto. Sebab, sejumlah spot foto pun tersedia. Suasananya sangat mendukung untuk ngabuburit.
"Jadi selain bermain di rumput sintetisnya, anak saya juga bisa bermain di arena permainnya. Dan kebetulan cuaca tidak terlalu panas," ujarnya.
Tidak hanya itu, di Kawasan Alun-alun Bandung ini warga juga bisa menikmati keindahan Kota Bandung dari ketinggian. Caranya, melalui lift menara Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri sangat mendukung jika Pesona Ramadan 1439 H bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan destinasi yang ada di daerah. Tujuannya untuk mengembangkan destinasi wisata religi berbasis masjid.
Dia mengatakan, masjid sebagai tempat ibadah memiliki nilai-nilai spiritual. Namun, masjid sebagai destinasi wisata juga punya nilai ekonomi.
"Harus sepakat jika masjid merupakan Destinasi Wisata Religi yang mengandung spiritual value dan economic value. Harus dikelola secara modern, dengan ekosistem pariwisata halal," sebut Menpar Arief Yahya. (*)