Masjid Menggerakkan Ekonomi Umat, Begini Obsesi TGB
Ketua Alumni Al Azhar Mesir Cabang Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi meyakini, masjid bukan saja menjadi tempat aktivitas ritual semata. Melainkan juga untuk aktivitas kegiatan lain, yang mampu memberdayakan umat Islam, seperti di bidang ekonomi.
"Adaikan masjid yang setiap lima waktu itu didatangi oleh puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan jamaah, berarti sudah terbangun suatu komunitas.
"Maka, kita bisa bayangkan kalau komunitas berjamaah di masjid itu, kemudian berkumpul bersama, sepakat untuk membuat satu kegiatan ekonomi kolektif," tutur mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, dikutip ngopibareng.id, Selasa 27 November 2018 dari situs washatiyah.
"Mungkin di situ juga ada anak muda yang ingin memulai entrepreneurship atau kewirausahaan, dan banyak lagi kemungkinan-kemungkinan baik.
"Maka, ketika komunitas itu berbicara untuk bersama-sama membangun satu inisiatif ekonomi, lalu di masjid-masjid lain juga tumbuh semangat yang sama, rasanya umat akan semakin kokoh ekonominya," kata Tuan Guru Bajang (TGB).
"Maka, ketika komunitas itu berbicara untuk bersama-sama membangun satu inisiatif ekonomi, lalu di masjid-masjid lain juga tumbuh semangat yang sama, rasanya umat akan semakin kokoh ekonominya."
Demikian obsesi TGB, yang cicit pendiri Nahdlatul Wathan NTB, Tuan Guru Zainuddin Abdul Majid (almaghfurlah).
Sejauh amatan ngopibareng.id, para alumni Al Azhari memang tak hanya piawai di dunia pendidikan. Di antara mereka, pun mempunyai talenta dalam sektor bisnis. Jasa travel haji dan umroh menjadi garapan yang banyak digeluti khirrij --sebutan khas alumni Al-Azhar.
Guna menyatukan kiprah tersebut, alumni Al-Azhar sepakat membentuk wadah dengan nama Azhary Travels Partner (ATP). Pembentukan komunitas itu dilakukan dalam Musyawarah Besar ATP di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, pada akhir September 2018.
Terbentuknya ATP bertujuan untuk mengimplementasikan bentuk silaturahmi potensi alumni Mesir dalam bisnis umroh dan haji.
Platform Al Azhar sebagai kancah dakwah dan pendidikan keummatan tertua di dunia ini menginsipari semua potensi alumninya untuk pula berkiprah dalam tanggungjawab keummatan yang diimplementasikan dengan cara wasthiyyah, moderat, namun juga menjaga profesionalitas dalam menjalankan tugasnya.
“Ada 3 poin tujuan terbentuknya Azhary Travels Partner. Pertama, sinergi dalam penguatan terkait dengan usaha travel masing-masing, dari semua sisi dan semua lini baik tiketnya maupun paketnya, bimbingan dan pelayanannya,” kata anggota Presidium Mubes ATP Edy FR.
Kedua, terkait dengan dakwahnya karena melekat dari travel haji dan umroh adalah manasik maupun bimbingan, sehingga kita harus turut juga bertanggung jawab bimbingan dapat diserap dengan optimal.
“Ketiga, profesionalitas, kita dorong seluruh anggota dari anggota ATP untuk berlaku menjadi pebisnis yang profesional, kita akan dorong sertifikasi yang diwajibkan oleh peraturan dan seluruh komponen yang menuntut adanya profesionalitas dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan dan bimbingan umroh dan haji,” ungkap Edy.
ATP melihat dengan jumlah orang Indonesia yang melakukan ibadah umroh dan haji mencapai 1,2 Juta orang melakukan ibadah ke Tanah Suci.
“Kami alumni Al-Azhar harus memaksimalkan fungsi dan perannya. Diharapkan dengan adanya perkumpulan ini akan tumbuh konsumen Indonesia, yang terkait dengan umroh ini harus menjadikan Khirrijil Azhar berbenah dan melakukan perbaikan agar dinikmati umat,” ucap Zainuddin Rofiq.
Sedang pasar Azhary Travels Partner akan menjajaki wisata berbagai negara muslim. Seperti diantaranya Azerbaijan, Turki, Yerusalem, Mesir, Maroko, Uzbekistan dan berbagai wisata halal travel lainnya. (adi)