Masjid Jami' Kota Malang Sensor Pengajian Bertema Khilafah
Pengurus Takmir Masjid Jami’ Kota Malang memastikan tidak ada muatan pengajian yang membahas terkait khilafah saat masuk Bulan Ramadhan nanti. Hal ini adalah untuk menindaklanjuti Surat Edaran dari Kementerian Agama (Kemenag) RI terkait Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Dalam surat edaran tersebut diatur beberapa poin salah satunya yaitu dalam penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadhan agar penceramah tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat.
“Kalau di Masjid Jami' Kota Malang itu rata-rata narasumbernya adalah ahlussunah wal jama'ah jadi kami tidak pernah membahas hal-hal yang seperti itu (khilafah),” ujar Takmir Masjid Jami’ Kota Malang, Mahmudi pada Rabu 7 April 2021.
Untuk mencegah adanya muatan pengajian yang berpotensi memecah-belah umat di Kota Malang, ujar Mahmudi, pihak takmir juga sudah menentukan tema ceramah selama bulan Ramadhan nanti.
“Tema juga sudah kami tentukan dari takmir. Jadi tidak bisa menyampaikan yang lain. Ini juga tidak mengulangi tema yang sudah disampaikan oleh narasumber satu dengan lainnya,” katanya.
Selain itu kata Mahmudi, para penceramah yang memberikan tausiyah di Masjid Jami’ Kota Malang adalah yang sudah diketahui latar belakang dan rekam jejak kegiatan keagamaannya. “Karena Masjid Jami’ ini ahlussunah wal jama'ah kulturalnya NU, jadi kami memasukkan narasumber yang sudah kami kenal. Kalau nanti dari luar (tidak dikenal) kan bahaya,” ujarnya.
Mahmudi melanjutkan, pada bulan Ramadhan nanti, Takmir Masjid Jami’ Kota Malang sudah menyiapkan sebanyak 59 penceramah, mulai dari kiai, mubaligh hingga pejabat publik. “Ada 59 orang, sebanyak 30 orang penceramah di kuliah Subuh, 29 orang itu pengajian jelang berbuka puasa,” katanya.