Masjid Ditutup, Warga Kampung Rawa Salat Idul Adha di Musala
Hampir sebagian besar Masjid di Jakarta, tidak menyelenggarakan salat Idul Adha 1442, sesuai dengan anjuran pemerintah. Namun semarak menyambut Idul di pinggiran Jakarta masih terasa. Diawali dengan malam takbiran, salat Idul Adha kemudian dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban.
Supaya bisa menyelenggarakan salat Idul Adha, umat muslim di Kampung Rawa Timur Kelurahan Kebun Jeruk, terpaksa salat di Musala Assalam dan di halaman terbuka milik warga.
Ketua Takmir Musala Assalam Didir Haidir mengatakan di selenggarakannya salat di musala, atas desakan warga, mengingat banyak masjid yang tidak menyelenggarakan salat id, mengikuti seruan pemerintah. "Desakan warga itu kami penuhi dengan syarat jemaah harus mengikuti protokol kesehatan, menjag jarak dan harus memakai masker," kata Haidir kepada ngopibareng.id, Selasa 20 Juli 2021.
Karena warga sanggup dengan syarat itu maka diselenggarakan salat Idul Adha dengan dibayangi rasa was-was akan dibubarkan Satgas PPKM. Alhamdulillah sampai salat Idul Adha berakhir, tidak ada masalah sehingga bisa dilanjutkan dengan penyebelihan hewan kurban yang dikoordinir oleh Budi Margiono
Masjid besar di Jakarta yang tidak menyelenggarakan salat Idul Adha, antara lain, Masjid Istiqla, Masjid Sunda Kelapa, Masjid Sunda Kelapa, Masjid Cut Mutiah, Masjid At Tien, Masjid KH Hasyim Asy'ari Daan Mogot.
Salat Idul Adha di musala kampung ini, bertindak selaku imam dan Khotib, Ustaz Abdul Muhaimin dari Jakarta. Sedan bertindak sebagai Muazin Bustanul Arifin.
Kiai muda yang juga seorang hafid, dalam khotbahnya mengatakan, perayaan Idul Adha menyimpan kisah yang menjadi teladan bagi umat. Pada hari itu, ketakwaan Nabi Ibrahim diuji oleh Allah SWT untuk melaksanakan perintah luar biasa yakni menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail.
Namun ketika Ibrahim akan menjalan perintah itu sebagai kecintaannya kepada Allah, kemudian Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. "Kisah ini menjadi cikal baka Idul Adha yang diperingati setiap tahung dengan menyebelih Hewan kurban, sapi, kerbau, kambing atau onta." kata Abduh.
Teladan Idul Adha dalam Pandemi
Khotib juga menyampaikan kisah teladan keluarga Nabi Ibrahim AS dengan hikmah yang masih bisa dipetik dalam kondisi pandemi Covid-19. Hikmah dari keluarga Nabi Ibrahim AS tersebut, lanjut dia, yakni ketaatan menjalankan tanggung jawab, tentang penyerahan diri pada Allah, menjalani masa sulit dengan saling mendukung dan saling menguatkan.
"Tahun ini kembali kita harus merayakan Idul Adha dalam masa prihatin dan penuh keterbatasan. Inilah ikhtiar yang masih harus kita lakukan sama-sama," ucap Abduh.
Dalam kesempatan itu, ia juga berdoa agar diberikan kekuatan kepada orang yang berjihad di garis depan melawan pandemi, di antaranya para tenaga kesehatan, petugas di lapangan hingga yang bekerja di sektor esensial dan kritikal yang menopang kebutuhan masyarakat. "Semoga Allah menguatkan mereka, melarikan musuh dengan ke-esaan-Nya, mengangkat cobaan pandemi ini dari muka bumi,"ujarnya
Diakhir khotbah Ustaz Abduh mangajak jemaah tetap sabar dan tawakal menghadapi wabah penyakit yang mengerikan ini dengan terus berikhtiar dan berdoa keselamatan pada Allah. "Kendalikan hawa nafsu supaya tidak menambah kerusakan," pesan Abduh.