Masjid Al Majid Baleendah Bandung Desainnya Mirip Kabah
Bangunan dan arsitektur masjid di Indonesia memiliki desain yang menarik dan unik. Salah satunya adalah desain masjid menyerupai bangunan Kabah. Bangunan tersebut nampak seperti tembok berwarna hitam dan berbentuk kotak lengkap dengan ornamen menyerupai kain Kiswah.
Masjid berbentuk Kabah ini berada di Jalan H. Mulya RT 02/RW 10, Kampung Cikawung, Desa Warga Mekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Masjid tersebut bernama Al Majid. Namun, masyarakat luas kerap menyebutkan sebagai Masjid Kabah.
Pada bangunan masjid ini, penampakan replika Kabah begitu detail. Ada ornamen-ornamen yang mirip Hajar Aswad, Rukun Yamani, Talang Emas hingga kaligrafi. Tak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan tiruan pintu Kabah.
Bentuk masjid yang unik membuat Masjid Al Majid menjadi daya tarik masyarakat dan pengguna jalan untuk mampir melaksanakan salat atau sekedar foto-foto.
Tanah Wakaf, dari Langgar Direnovasi Jadi Masjid
Sebelumnya, Masjid Al Majid hanyalah langgar kecil yang berdiri di atas tanah wakaf pada tahun 1980-an. Langgar Al Majid dibangun sebagai gazebo untuk para petani yang ingin beristirahat sambil menunaikan salat sepulang dari sawah.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al Majid, Yayan Badrujaman dan Sandi Rahdian mengatakan, masjid direnovasi pada 2018. "Bagaimana agar Masjid Jami Al-Majid semakin bertambah jemaahnya serta kemakmuran masjidnya terjaga," demikian dikutip dari republika.co.id.
Pembangunan masjid ini belum tuntas seluruhnya. Proses baru mencapai 90 persen. Misalnya kaligrafi pada dinding replika Kabah ini masih dalam proses pencetakan. Namun demikian, Masjid Al Majid sudah dapat berfungsi sebagai tempat salat berjemaah.
Masjid ini berukuran 7x10 meter. Ada dua lantai. Kapasitasnya bisa menampung 150 orang jemaah serta dilengkapi tempat wudhu dan toilet. ana pembangunan menghabiskan Rp650 juta hingga Rp700 juta yang berasal dari dana sumbangan dan donatur.
"Masjid ini yang mahal kaligrafi dan pintu Kabah hampir Rp100 juta. Kaligrafi bahannya dari kayu waterproof karena ingin semirip mungkin (dengan Kabah). Rangkanya juga besi," terang Yayan Badrujaman, yang merupakan guru mengaji untuk anak-anak di lingkungan setempat.
Advertisement