Masih Kalah dengan Kambing, Ini Kisah Santri
Mereka sama-sama sudah tua dan lama tidak pernah ketemuan setelah 40 tahun keluar dari pondok ternama di Jawa Timur. Keduanya, Kang sholeh Pekalongan dan Kang Badrun Banyumas. Akhirnya sepakat bertemu untuk sekadar melepas kangen ketika dulu sama-sama mondok di salah satu pondok dan satu kamar pula.
Beberapa kejadian unik dan menarik selama mondok menjadi cerita menarik setelah mereka bertemu. Ya, reuni dan nostalgia dengan ditemani istri masing-masing.
Karena sudah lama tidak bertemu, saat ini kira-kira usia mereka sudah 65 tahunan. Rambut sudah beruban, sama-sama telah menjadi anggota KPU (kepala penuh uban) meski fisik masih kelihatan seger dan kuat. Karena mereka setelah pulang dari mondok mengerjakan lahan pertanian warisan dari orang tuanya. Maka wajar jika fisik masih kelihatan kuat dan bugar.
"Lha... kok saya dibandingkan dengan kambing Kang Sholeh. Tapi sebentar, kambing kamu pasangannya tetap apa gonta-ganti?," tanya Kang Badrun
Pada tengah malam setelah istri masing-masing sudah tidur, Kang Sholeh dan Kang Badrun masih meneruskan ceritanya sambil menikmati segelas kopi dan rokok sambil cerita ke sana dan ke mari.
"Kang Badrun, kelihatan fisik sampeyan masih segar dan kuat, kira-kira masih kuat berapa kali sehari melayani istri di ranjang?," tanya Kang Sholeh penasaran.
"Ah.... Kang Sholeh biasa saja. Saya ini sudah tua dan beruban, meski fisik kelihatan kuat karena tiap hari mencangkul, tapi urusan ranjang paling seminggu sekali sudah bagus lah," jawab Kang Badrun.
"Waduh Kang Badrun, sampeyan masih kalah dengan kambing saya yang tiap hari kuat 10 kali," ujar Kang Sholeh.
"Lha... kok saya dibandingkan dengan kambing Kang Sholeh. Tapi sebentar, kambing kamu pasangannya tetap apa gonta-ganti?," tanya Kang Badrun penasaran.
"Yaa .... jelas gonta-ganti. Namanya juga kambing, mana ada yang punya pasangan tetap," jawab Kang Sholeh sambil menghisap rokok kesayangannya.
"Kalau pasangan kambing gonta-ganti, saya ya kuat lebih dari 10 kali sehari Kang Sholeh," jawab Kang Badrun dengan mantab. (adi)