Masalah Leher Tengeng Tak Hanya karena Salah Bantal
Leher tengeng membuat kepala sulit digerakkan. Biasanya, orang awam menyebutnya salah bantal. Ternyata, tengeng tak hanya disebabkan karena salah bantal saja. Masalah leher kaku ini bisa juga disebabkan oleh otot tegang, cedera, hingga masalah kesehatan lainnya.
Masalah tersebut bisa diatasi oleh beberapa cara, yakni dikompres menggunakan es, air hangat, atau melakukan peregangan. Biasanya leher tengeng bisa menimbulkan gejala seperti pusing, sulit menggerakkan leher, nyeri pada bahu, hingga mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Leher Tengeng atau Tortikolis Spasmodik
Leher kaku dalam dunia medis dikenal sebagai tortikolis spasmodik (cervical dystonia). Ini merupakan kondisi yang bisa menyebabkan rasa nyeri pada leher akibat otot leher berkontraksi tanpa disengaja, yang mana menyebabkan kepala memutar atau berbelok ke satu sisi, biasanya juga akan muncul di leher belakang, leher sebelah kanan, leher sebelah kiri, maupun leher depan. Sakit leher umumnya terjadi karena otot leher tertarik, saraf terjepit, atau pengapuran sendi.
Leher yang sakit dapat terasa ringan hingga parah. Rasa sakit tersebut dapat berupa rasa seperti tertekan, rasa sakit yang tajam, atau berdenyut-denyut. Nyeri dapat bertambah parah saat melakukan gerakan tertentu, misalnya menunduk, mendongak, atau memutar kepala, dan saat disentuh.
Pada umumnya, nyeri tengkuk atau sakit leher ini bukanlah kondisi serius yang perlu diwaspadai. Kondisi ini dapat sembuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu tanpa pengobatan khusus.
Penyebab Leher Tengeng
Dikutip dari Mayo Clinic, pada kebanyakan kasus penyebab pasti dari tortikolis spasmodik masih belum diketahui. Namun terkadang, kondisi ini dikaitkan dengan cedera pada kepala, leher, atau bahu. Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan leher terasa sakit atau kaku, di antaranya adalah:
1. Otot tegang
Tulang, ligamen, dan otot leher berperan dalam menopang kepala dan memungkinnya untuk bergerak. Jika terjadi peradangan atau cedera, ini dapat menyebabkan nyeri atau kekakuan pada leher.
Ada beberapa aktivitas yang bisa menyebabkan otot tegang, sehingga menyebabkan leher kaku dan sakit yang mana merupakan gejala dari leher tengeng, ini dapat meliputi:
• Postur tubuh yang buruk
• Berada pada posisi yang sama terlalu lama, misalnya saja bekerja di meja terlalu lama tanpa mengubah posisi
• Posisi leher yang salah pada saat tidur
2. Cedera
Leher sangat rentan terhadap cedera, seperti cedera akibat olahraga, terjatuh, atau kecelakaan. Cedera leher yang lebih parah bisa menyebabkan whiplash. Whiplash sendiri merupakan cedera leher yang terjadi akibat pergerakan kepala ke depan dan ke belakang secara tiba-tiba. Hal tersebut dapat menyebabkan nyeri atau kekakuan pada leher.
3. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan leher terasa kaku atau sakit di antaranya adalah:
-Rheumatoid arthritis: Kondisi yang dapat menyebabkan rasa nyeri atau pembengkakan pada persendian. Ketika kondisi ini terjadi di area leher, ini bisa menyebabkan nyeri pada leher
-Spondilosis pada leher: Seiring bertambahnya usia, disk (cakram) dapat mengalami penurunan. Ini dikenal sebagai spondilosis atau osteoarthritis pada leher. Kondisi ini dapat mempersempit jarak antara tulang belakang dan menambah tekanan pada persendian
-Fibromyalgia: Kondisi yang menyebabkan nyeri otot di seluruh tubuh, terutama di area leher dan bahu
4. Kerusakan sendi leher
Umumnya, kerusakan sendi leher disebabkan oleh osteoarthritis. Kondisi ini menyebabkan penipisan tulang rawan dan pengapuran. Pengapuran pada tulang leher akan mengganggu pergerakan sendi leher dan menimbulkan nyeri.
5. Saraf kejepit
Sakit leher akibat saraf leher terjepit atau teriritasi disebut sebagai radikulopati servikal. Kondisi ini disebabkan oleh menonjolnya bantalan di antara ruas tulang belakang (hernia nukleus pulposus).
6. Cedera whiplash
Cedera whiplash adalah kondisi ketika kepala dan leher tersentak secara tiba-tiba ke depan dan belakang. Whiplash merupakan istilah lain yang digunakan untuk keseleo leher. Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan lunak pada leher dan tulang belakang tertarik dan mengalami kerusakan.
Umumnya, cedera whiplash terjadi saat seseorang mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Namun, gangguan pada sistem gerak ini juga mungkin saja terjadi saat naik roller coaster dan aktivitas yang memungkinkan kondisi ini terjadi.
Gejala Leher Tengeng
Selain keluhan leher sakit, ada beberapa gejala lain yang juga dapat muncul, tergantung penyebabnya. Gejala-gejala penyerta tersebut adalah:
•Pusing
•Sulit menggerakkan leher
•Sulit menelan
•Pembengkakan kelenjar getah bening
•Nyeri pada wajah
•Nyeri pada bahu
•Nyeri pada punggung atas maupun bawah
•Tangan mati rasa atau kesemutan
•Kejang otot atau otot yang menegang.
•Kepala terasa sakit.
•Gangguan tidur.
•Leher terasa lemah, kaku, dan terkadang mati rasa.
Komplikasi Leher Tengeng
Leher tengeng atau nyeri bisa juga menimbulkan beberapa komplikasi yang membuatnya semakin parah, waspadai juga terjadinya komplikasi nyeri leher yang disebabkan oleh cedera saraf tulang belakang, di antaranya:
-Gangguan BAK dan BAB.
-Disfungsi seksual.
-Gangguan sensorik, misalnya tidak dapat merasakan sentuhan, suhu panas, atau suhu dingin.
-Hipotensi ortostatik.
-Deep vein thrombosis dan emboli paru.
Cara Mengatasi Masalah Leher Tengeng
Melansir dari laman Healthline, kondisi tersebut bisa diatasi dengan cara berikut:
1. Rutin Berolahraga
Berolahraga saat leher sedang kaku mungkin terdengar mustahil dilakukan. Namun, berolahraga secara teratur justru dapat membantu kondisi leher kaku agar pulih lebih cepat. Sebaiknya tanyakan pada dokter tentang jenis olahraga yang aman untuk dilakukan.
2. Kenakan Penyangga Leher
Kenakan penyangga leher yang lembut atau kerah yang lembut untuk mendapatkan kelegaan sementara di area leher. Namun, seseorang tidak perlu mengenakan penyangga leher atau kerah untuk waktu yang lama karena dapat melemahkan otot.
3. Berendam pada Larutan Garam Mandi
Cara lain yang bisa dilakukan dengan berendam pada larutan garam mandi. Larutan ini bisa membantu melancarkan peredaran darah, melemaskan otot yang kaku, dan mengurangi stres. Tidak hanya melemaskan otot, berendam juga membantu pikiran menjadi relaks. Lakukan ini setiap kali mandi sebelum pergi tidur, karena tidak harus melakukan aktivitas lainnya.
4. Mandi Air Hangat
Hidroterapi atau terapi air disinyalir mampu meringankan rasa kaku pada leher. Namun, cara ini lebih berdampak jika menggunakan shower. Atur suhu air hingga hangat suam kuku, dan pancurkan tepat pada bagian leher yang nyeri atau terasa kaku selama kurang lebih tiga hingga empat menit. Setelahnya, dinginkan suhu air dan pancurkan selama satu menit. Ulangi hingga beberapa kali.
5. Kompres Es
Kompres es merupakan cara yang paling sering digunakan untuk mengatasi kaku atau memar. Selain membantu melancarkan peredaran darah dan membuat otot menjadi lebih relaks, mengompres dengan batu es juga menimbulkan rasa kebas pada bagian yang kaku, sehingga bisa sedikit mengurangi rasa nyerinya.
6. Minum Obat
Konsumsi obat pereda nyeri, seperti acetaminophen atau NSAID, seperti termasuk ibuprofen dan naproxen sodium dapat meringankan rasa sakit akibat leher kaku. Namun, pastikan untuk bertanya kepada dokter terlebih dahulu terkait dosis dan keamanannya.
Advertisement