Masa Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Lumajang Berakhir
Pemerintah Kabupaten Lumajang mengumumkan masa tanggap darurat banjir lahar dingin dan longsor telah usai, per Kamis, 20 Juli 2023 lalu. Masa tanggap darurat berlangsung selama 14 hari, sejak Jumat 7 Juli 2023.
"Alhamdulillah tugas kemanusiaan selama masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari telah kita laksanakan," ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono saat dimintai keterangan disela kegiatannya, dilansir dari laman Pemkab Lumajang.
Selama masa tanggap darurat, sejumlah upaya penanganan telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang dan seluruh jajaran TNI Polri serta para relawan. Di antaranya perbaikan sejumlah sarana infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut.
Ia melanjutkan, masa tanggap darurat memang belum bisa menormalkan kembali sejumlah sarana publik yang rusak diterjang banjir dan longsor. Sejumlah catatan masih ditemukan, di antaranya pembersihan material bajir dan perbaikan infrastruktur. Namun secara umum, kondisi wilayah terdampak bencana sudah jauh lebih baik.
Agus kemudian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, baik instansi maupun kepada organisasi masyarakat yang juga berperan penting.
"Terima kasih atas segala daya upaya, kerja keras dan solusi yang telah diberikan dalam mempercepat proses penanganan, Insyaallah kesehatan keberkahan senantiasa Allah curahkan pada kita semua," katanya.
Banjir dan tanah longsor akibat hujan ekstrem sedikitnya terjadi di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pasrujambe dan Kecamatan Senduro.
Tiga warga meninggal akibat tertimbun tanah longsor. Sebanyak 26 rumah dan satu sekolah mengalami kerusakan, satu masjid dan dua tempat usaha juga dilaporkan rusak. Ditambah empat tanggul dan enam jaringan air bersih juga rusak.
Bencana juga mengakibatkan sembilan jembatan putus, satu tertutup material dan empat jembatan lainnya mengalami kerusakan. Hampir 400 hektar lahan pertanian terdampak banjir, dan delapan ekor kambing mati terseret banjir.
Advertisement