Masa Kampanye, Dua Paslon Pilbup Kediri Turba Gaet Dukungan Adu Program
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri telah memberikan waktu selama 60 hari bagi dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomer urut 1 Deny Widjanarko-Mudawamah serta nomer urut 2 Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Maria Ulfa untuk melaksanakan tahapan kegiatan kampanye Pilkada 2024.
Selain itu KPU Kabupaten Kediri juga telah memfasilitasi debat publik ke 1 pemilihan kepala daerah 2024 yang sukses digelar pada hari Kamis 24 Oktober 2024 lalu di IKCC (Insumo Kediri Convention Center). Setelah itu berlanjut pada debat publik ke 2 yang rencananya akan digelar di Bagawanta Kabupaten Kediri.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim menjelaskan jika kegiatan ini merupakan amanah implementasi dari PKPU nomer 13 tahun 2024. "Di mana KPU Kabupaten Kediri memfasilitasi pelaksanaan kampanye debat pasangan calon atau debat publik sebagai bagian dari rangkaian kampanye," terangnya.
Lebih lanjut Nanang Qosim berharap dengan adanya kegiatan debat publik seperti ini masyarakat Kabupaten Kediri bisa tahu prihal visi misi masing masing paslon baik nomor 1 mau pun nomor 2.
"Sehingga masyarakat Kabupaten Kediri bisa memilih berdasarkan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar. Kemudian mereka sudah paham untuk memilih calon pemimpin ke depan. Atau bisa menggunakan visi misi sebagai pertimbangan dalam memilih calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kediri 2024," ujarnya.
Di samping itu KPU Kabupaten Kediri juga memberikan fasilitas berupa Alat Peraga Kampanye (APK) bagi dua pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati peserta Pilkada 2024.
Sementara itu di sisa waktu masa kampanye sebelum hari pencoblosan tanggal 27 November 2024 mendatang. Kedua pasangan calon Bupati Wakil Bupati Kediri baik nomor urut 1 maupun nomor urut 2 terus turun ke bawah menyapa masyarakat sekaligus mensosialisasikan program yang diusung.
Selama kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomor urut 1, Deny Widyanarko dan Mudawamah kembali mendapat dukungan dari elemen masyarakat. Kali ini dukungan datang dari Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Kabupaten Kediri.
Ikrar dukungan ditegaskan melalui deklarasi dan rekomendasi yang diserahkan langsung kepada pasangan calon Deny Widyanarko-Mudawamah.
Dalam kampanyenya paslon nomor urut 1 mempunyai program unggulan yakni pemanfaatan program pembangunan dusun senilai Rp300 juta-Rp500 juta per dusun per tahun.
"Program tersebut bisa digunakan untuk aspek infrastruktur, peningkatan ekonomi, hingga dari aspek pertanian hingga perikanan," katanya di Kediri.
Ia menjelaskan bahwa program pembangunan dusun ini dalam realisasinya hanya membutuhkan 10 persen dari jumlah APBD yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri yang senilai Rp3,6 triliun, sehingga dikalkulasi pengeluarannya hanya membutuhkan kurang lebih Rp352 miliar.
"Jadi penyerapan anggarannya sangat kecil, dan APBD masih akan tersisa banyak untuk digunakan untuk program-program maupun kebutuhan lainnya untuk menjadikan Kediri lebih maju dan hebat," kata Deny.
Pihaknya juga membuat kontrak politik dengan warga, bersedia mengundurkan diri dari jabatan Bupati Kediri apabila dirinya gagal mewujudkan program pembangunan dusun sebesar Rp300-500 juta per dusun per tahun selama dua tahun bekerja.
"Bentuk wujud komitmen saya, bahwa saat saya nanti menjabat sebagai Bupati Kediri, di mana dalam kurun waktu dua tahun itu saya akan menganggarkan program pembangunan dusun. Bila mana dalam dua tahun masa jabatan saya, saya tidak bisa menganggarkan program pembangunan itu, saya akan mengundurkan diri sebagai Bupati Kediri," kata Deny.
Selain itu, ia juga mempunyai program program pembangunan RT Rp3-5 juta/RT/tahun, pendidikan gratis SD/MI, SMP/MTs, bantuan SPP bagi SMA/MA/SMK, beasiswa para santri dan mahasiswa berprestasi, termasuk pelayanan kesehatan gratis dan sejumlah program lainnya.
Hal itulah yang menjadi perhatian dari presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mencegah kasus stunting pada anak dengan program pemberian makanan bergizi gratis bagi pelajar.
"Untuk itulah digagas program makan siang bergizi, dan telah kita lakukan uji coba. Kalau saya diberi mandat, awal akan kita berikan untuk 30.000 anak tingkat PAUD," katanya.
Sementara itu paslon nomer urut 2, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa mengaku mempunyai banyak program untuk masyarakat, salah satunya menyamakan frekuensi dan persepsi dengan kebijakan pemerintah pusat dengan memberikan program makan siang bergizi untuk anak-anak.
Dhito, sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana mengatakan tahun 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk usia 20-35 tahun akan lebih banyak. Bonus demografi tersebut bisa menjadi keuntungan, bisa juga menjadi bencana jika tidak dipersiapkan.
Selain program makan bergizi gratis, pihaknya juga tetap membuat program yang menjadi kebutuhan dasar yakni infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan sosial.
Menurut dia, tantangan yang akan dihadapi pemerintahan ke depan jauh lebih banyak. Salah satunya dengan adanya bandara, pemerintah daerah harus benar-benar menyiapkan supaya masyarakatnya tidak hanya menjadi penonton.
"Kepentingan kami cuma satu bagaimana caranya Kabupaten Kediri ini lima tahun ke depan kembali ke era kejayaan, seperti (saat) era kerajaan Airlangga dulu kita jadi episentrum di Jawa Timur," kata dia.
Selama kampanye Hanindhito Himawan Pramana - Dewi Maria Ulfa juga mandapat banyak dukungan dari sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Kediri.