Masa Kadaluarsa Pendek, Satgas Genjot Vaksinasi AstraZeneca
Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi menggenjot pelaksanaan vaksinasi covid-19 dengan mengembangkan kelompok sasaran vaksinasi. Jika mulanya sasaran vaksinasi hanya kalangan lansia (lanjut usia), kini dikembangkan pada pelayan publik yang belum tervaksinasi dan kelompok lainnya. Ini dilakukan karena vaksin AstraZeneca memilik masa kadualarsa yang singkat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi dr. Widji Lestariono menyatakan, Banyuwangi memiliki sekitar 250.000 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca. Dari jumlah itu, 150.000 dosis dialokasikan untuk sasaran kelompok lansia
“Yang 150 ribu dosis buat lansia sisanya buat pelayanan publik dan kelompok sasaran lain,” kata pria yang akrab dipanggil Rio ini, Jumat, 21 Mei 2021.
Kelompok sasaran lain vaksinasi Covid-19 ini adalah guru. Rio menegaskan, guru adalah salah satu sasaran yang harus dilakukan vaksinasi Covid-19. Selain itu pengembangan sasaran vaksinasi ini juga menyasar kader Posyandu, takmir masjid atau musala, santri dan pelayan publik lain yang masih belum mendapatkan vaksinasi.
“Yang lansia dikerjakan Puskesmas, pelayanan publik dilakukan rumah sakit dan klinik. Ada 13 rumah sakit dan 4 klinik. Jadi bagi-bagi tugas,” jelasnya.
Pengembangan sasaran vaksinasi ini, menurut Rio, dilakukan karena vaksin AstraZeneca memiliki masa kadaluarsa yang pendek. Dosis vaksin AstraZeneca sebanyak 250.000 yang saat ini diterima Banyuwangi akan kadaluarsa pada 30 Juni mendatang. Sehingga sebelum kadaluarsa maka seluruh vaksin itu harus sudah divaksinkan kepada masyarakat Banyuwangi.
“Kalau sebelumnya Puskesmas fokus pada lansia saja, sekarang yang lainnya harus juga disasar untuk memanfaatkan vaksin yang ada. Harapannya sebelum akhir Juni vaksin ini bisa termanfaatkan, diberikan pada warga Banyuwangi,” tegas Rio.
Dia menambahkan, dari hasil evaluasi pelaksanaan vaksinasi lansia yang dilakukan Puskesmas selama empat hari ini, ditemukan beberapa hambatan. Hambatan utamanya adalah kesulitan menghadirkan lansia ke tempat layanan. Oleh sebab itu Satgas sudah meminta seluruh Puskesmas untuk berkoordinasi dengan camat dan komponen lain di wilayah untuk menghadirkan sasaran lansia.
“Karena dengan asumsi capaian selama empa hari kemarin maka sampai dengan akhir Juni 2021 itu tidak habis vaksinnya. Sayang sekali kan,” tegasnya.
Untuk itu, alumnus Universitas Airlangga ini kembali menegaskan, perlu adanya percepatan-percepatan. Di antaranya dengan meminta wilayah bekerja keras dan bahu membahu untuk menghadirklan lansia ke tempat layanan. Langkah ini untuk berjaga-jaga agar vaksin astrazeneca ini bisa termanfatkan semuanya tanpa ada yang dikembalikan.
“Kalau dikembalikan itu kerugian buat kita, kerugian buat Banyuwangi. Maka kita kembangkan sasaran lansia itu. Akhirnya Puskesmas juga kita minta melakukan vaksinasi terhadap guru, Kader, Takmir Perangkat Desa hingga tingkat RT. Dan pokoknya sasaran pelayan publik lainnya yang belum dikerjakan,” ujarnya mengakhiri.