Jelang Lengser, Walikota Surabaya Risma Pilih Bisnis dan Ngajar
Tiga bulan lagi jabatan Walikota Surabaya dua periode yang disandang Tri Rismaharini akan berakhir. Perempuan 59 tahun itu dilantik Gubernur Jatim Soekarwo sebagai Walikota Surabaya periode 2016-2021 pada 17 Februari 2016. Ini berarti, per 18 Februari 2021 jabatan Risma berakhir.
Setelah hampir sepuluh tahun sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan, banyak yang penasaran kemana langkah Risma yang juga politisi PDIP ini, usai purna tugas dari Walikota Surabaya.
Menurut perempuan kelahiran 20 November 1961 ini, dirinya belum merencanakan masa depan karir politiknya. “Saya belum tahu, yang jelas saya tidakmerencanakan untuk apa pun, karena bagi saya jabatan itu amanah dan tidak boleh diminta,” kata Risma, usai nyoblos di TPS 01 Perumahan Taman Pondok Indah, Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Rabu 9 November 2020 pukul 08.00 WIB.
Oleh karena itu, Risma tak ingin membahas lebih jauh karir politiknya tersebut. Dia mengaku hanya memiliki rencana bisnis dan mengajar di perguruan tinggi di Surabaya.
“Pertama, saya akan coba berbisnis, kedua ada beberapa perguruan tinggi meminta saya menjadi pengajar. Bikin usaha ya macam-macam namanya juga usaha. Apa saja pokoknya bisa saya ambil,” jelasnya.
Perlu diketahui, Risma menjabat sebagai kepala daerah tehitung sejak periode pertama pada 2010, lalu, berpasangan dengan Bambang Dwi Hartono (D.H), sebagai wakilnya.
Tiga tahun berselang, Bambang D.H mengundurkan diri sebagai Wakil Walikota Surabaya.
Dia resmi mundur sebagai wakil walikota pada 14 Juni 2013 karena maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur dari PDIP pada Pilgub Jawa Timur 2013 berpasangan dengan Said Abdullah.
Bambang D.H kemudian digantikan oleh Wisnu Sakti Buana, yang resmi dilantik oleh DPRD Kota Surabaya pada 2014. Pada Pilkada 2015, Risma kembali mendaftarkan dirinya sebagai calon Walikota Surabaya didampingi oleh Wisnu Sakti Buana. Risma pun berhasil meneruskan periode keduanya.