Ma'ruf Amin: Kalau Bangsa, Negara, Memanggil Harus Siap
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji Ma'ruf Amin mengaku siap menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019. Nama Ma'ruf Amin masuk menjadi salah kandidat untuk menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo.
"Kalau bangsa, negara memanggil, iya harus siap," katanya saat menghadiri Dzikir Kebangsaan dalam menyambut HUT Ke-58 Ahdyaksa di Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, dia menyerahkan soal calon Wakil Presiden itu kepada Presiden Joko Widodo.
"Jangan mengintervensilah," katanya.
Ia mengaku dirinya sampai sekarang belum ada komunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait dengan calon Wakil Presiden tersebut.
"Makanya, saya heran kenapa nama saya muncul? Dari mana? Bisa-bisaan media saja," katanya.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdratul Ulama (PBNU) itu menegaskan kembali bahwa dirinya siap untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres kalau negara dan bangsa memerlukannya.
"Kalau untuk pribadi, sebetulnya jadi ini (ulama) saja sudah cukup," katanya.
Nama Ketua MUI, Ma'ruf Amin muncul sebagai kandidat calon Wakil Presiden Joko Widodo, saat disebut oleh Ketua Umum PPP M Romahurmuziy. Romahurmuziy menyebut jika Ma'ruf Amin masuk dalam 10 nama bakal calon Wakil Presiden Joko Widodo. Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, menilai Maruf Amin sebagai tokoh yang lengkap dan dipastikan akan diterima oleh semua kalangan.
"Beliau (Maruf Amin) pemimpin tertinggi NU karena (menjabat sebagai) Rais Aam, (diterima) ormas-ormas Islam karena ketua umum MUI, dan penyambung lidah ke grup 212," katanya.
Selain itu juga, Ma'ruf Amin juga dianggap menguasai ekonomi karena guru besar bidang ilmu ekonomi muamalat syariah UIN Maulana Malik Ibrahim. Dia juga masuk dalam Dewan Ekonomi Syariah Nasional.
Nama Maruf Amin juga disebut oleh relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI). Mereka mengklaim telah mengerucutkan empat nama calon Wakil Presiden untuk diusulkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Melalui pembahasan internal, Renas 212 JPRI bersama koordinator daerah dari seluruh Indonesia mengerucutkan empat nama dari 11 nama tokoh Islam dan militer yang pernah diusulkan oleh Renas 212 kepada Presiden Jokowi pada 10 Mei 2018 lalu," ujar Sekjen Renas 212 JPRI, Adnan Rarasina beberapa waktu lalu.
Empat yang diusulkan oleh Renas 212 JPRI itu adalah Budi Gunawan selaku Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), tokoh NU Mahfudz MD, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan satu tokoh militer yang saat ini menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko. (ant)