Ma'ruf Amin Bahas 313 Bersama Jokowi
Jakarta: Hari ini (30/3) Ketua MUI, Ma'ruf Amin bertemu Presiden Jokowi guna membahas aksi 313 yang akan dilaksanakan massa pada esok. Tak hanya itu, dalam pertemuannya di Istana Kepresidenan, mereka membahas masalah redistribusi aset yang ingin dilakukan pemerintah. Jokowi bahkan menyatakan keprihatinannya terhadap kesenjangan ekonomi yang banyak ditemui di Indonesia.
"Presiden prihatin dengan kesenjangan yang ada di masyarakat, terutama di dalam masalah ekonomi antara masyarakat kecil dengan mereka yang berpendapatan tinggi," ungkap Ma'ruf Amin.
Menanggapi hal ini, pemerintah akan menjalankan program redistribusi aset melalui koperasi, pesantren dan lembaga lainnya. Ini dilakukan guna menghindari penyalahgunaan aset oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Beliau memang agak trauma kalau kepada perorangan, karena kalau perorangan itu dikhawatirkan akan dijual lagi," ucap Ma'ruf Amin didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Kini, pemerintah telah memiliki aset sekitar 12,7 juta hektar tanah yang belum dikelola secara baik oleh masyarakat. Hal ini yang membuat Presiden memerintahkan jajarannya segera menentukan masyarakat mana yang berhak mengelola lahan tersebut.
"Syaratnya harus dikelola, bukan didiamkan atau dijual sehingga tidak ada tanah yang tidak terkelola," katanya.
Dalam pertemuan ini, dibahas pula masalah kemitraan antara ekonomi elite dengan ekonomi lemah. Lantaran mengingat pentingnya menjalin kemitraan yang kuat guna menghindari benturan antara ekonomi kuat dan ekonomi lemah serta membantu menghilangkan kesenjangan yang ada di masyarakat.
"Beliau ingin ada kemitraan antara konglomerat dengan ekonomi lemah sehingga terjadi saling membantu, ada hubungan silaturahim, tidak terjadi semacam kemarahan di kalangan ekonomi lemah, masyarakat lemah, dan kecemburuan sosial," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, KH Ma'ruf Amin juga mengundang Presiden Joko Widodo untuk menghadiri Kongres Ekonomi Umat yang rencananya digelar pada 22 April 2017 mendatang di Jakarta. Kongres yang juga akan dihadiri oleh para cendekiawan, ilmuwan, dan ratusan peserta tersebut bertujuan untuk membahas koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi antarumat dalam membangun ekonomi secara nyata.
"Kongres ini akan mengundang semua pelaku usaha di dalam berbagai komunitas, ada komunitas pesantren, ada namanya forum peduli bangsa, koperasi syariah, pondok-pondok pesantren yang sudah mulai berhasil," ucapnya. (hds)
Advertisement