Martin Ungkap Penyebab Kemenangan di Depan Mata Sirna
Untuk sebagian besar balapan MotoGP Australia hari Sabtu, 21 Oktober 2023 keputusan Jorge Martin menggunakan ban Soft terlihat seperti langkah yang tepat. Upayanya memangkas defisit poin atas Francesco Bagnaia pun seakan bakal terwujud.
Melesat dari pole, Martin membangun keunggulan 3,5 detik yang nyaman dengan 10 lap tersisa, namun secara mengejutkan potensi kemenangannya gagal total begitu balapan memasuki tahap akhir balapan.
Memimpin selama 26 lap dan 3 tikungan, Martin tidak mampu menahan Johann Zarco dan sang juara bertahan, Francesco Bagnaia. Kedua rivalnya itu menyalipnya Martin yang sudah kehabisan grip pada bannya.
Tentu saja, tak sedikit yang menyayangkannya. Sebab, ia hanya butuh bertahan satu lap lagi untuk memenangkan balapan sekaligus memangkas jarak dengan Bagnaia.
Setelah itu, tak hanya Zarco dan Bagnaia, Martin semakin melorot setelah dielwati Fabio di Giannantonio dan Brad Binder yang membuatnya kembali turun ke posisi kelima saat melintasi garis finis.
Namun pembalap muda Spanyol itu hanya berjarak 1,008 detik dari kemenangan, menggarisbawahi betapa dekatnya perjudian yang ia lakukan dengan kemenangan yang ia inginkan.
Semua pembalap lain menggunakan ban belakang medium pada hari itu, kecuali Martin, Marc Marquez dan Pol Espargaro. Marquez, yang tahun lalu berjuang untuk meraih kemenangan dengan ban belakang lunak, merosot dari posisi 5 ke posisi 15, sementara itu Espargaro dari posisi 9 ke posisi 18.
Kejatuhan Martin di Phillip Island memang tidak sedramatis Mandalika akhir pekan lalu, namun pembalap 25 tahun itu sekali lagi harus merenungkan kemenangan di depan mata yang tiba-tiba hilang.
“Sekarang, sangat mudah untuk memahami bahwa ban lunak bukanlah pilihan yang tepat dan itu seharusnya medium. Tapi sudah terlanjur,” kata Martin kepada MotoGP.com dikutip via Crash.
“Saya merasa baik. Saya mengatur jarak (di atas yang lain) di tengah balapan. Namun enam lap tersisa adalah momen ketika saya mulai kesulitan. Saya melihat bahwa saya tidak mempunyai ban belakang.
“Saya melihat mereka datang. Mungkin ada dua lap di mana saya menjaga jarak sedikit, tapi di lap terakhir mereka pulih setengah detik di dua tikungan. Jadi tidak mungkin saya bisa menang.”
Memulai Grand Prix tertinggal 18 poin dari Bagnaia, Martin tampaknya akan memangkas defisitnya menjadi 6 poin dari juara bertahan andai dia memenangkan balapan kali ini.
Sebaliknya, ia menderita kekalahan pertamanya atas Bagnaia di trek sejak Catalunya Sprint. Kini Martin tertinggal 27 poin menjelang Sprint Race hari Minggu, 22 Oktober 2023.
Martin berjanji mulai saat ini, ia akan memilih pilihan ban yang sama dengan rival utamanya.
“Yang penting jangan sampai salah lagi dalam pemilihan ban. Cobalah untuk bermain seperti lawan saya dan saya pikir ini akan menjadi kunci untuk mencoba menang,” ujarnya.
“Yang pasti, bagian belakang medium adalah pilihan terbaik,” kata Piero Tarramasso dari Michelin.
“Jorge melakukan pekerjaannya dengan sangat baik untuk menjadi cukup cepat hingga dua lap menjelang akhir. Dia membuat pilihan (Soft) karena dia yakin bisa bertahan hingga akhir, itulah balapan.”
Jika cuaca mendukung, semua pembalap diharapkan untuk turun dengan ban belakang soft pada Sprint Race yang berlangsung 13 lap nanti.
Jika tidak, Martin memiliki kesempatan untuk membalas di Thailand pada akhir pekan depan.
Advertisement