Martin Peluang Juara, Zarco Akui Tidak Ada Ketegangan di Pramac
Jorge Martin berpeluang meraih gelar juara dunia MotoGP musim ini setelah meraih kemenangan demi kemenangan, baik di Sprint Race maupun balapan penuh dalam beberapa putaran terakhir.
Martin saat ini tertinggal 13 poin dari juara bertahan dan pemimpin kejuaraan Francesco Bagnaia. Dengan enam balapan tersisa (termasuk sprint), rasanya Martin sangat berpeluang untuk merengkuh gelar di akhir kejuaraan.
Situasi ini jelas tidak pernah dialami Pramac sebelumnya, tim yang lahir dari penggabungan Pramac Racing dan d'Antin MotoGP dan telah memakai mesin Ducati sejak 2005. Maka itu, disinyalir ada rasa tegang di kubu tim satelit tersebut.
Lebih dari dua dekade lalu, belum ada lagi tim satelit yang meraih gelar juara dunia. Terakhir, Valentino Rossi dengan tim satelit Nastro Azzurro Honda yang berhasil mengukirnya pada 2001. Kala itu MotoGP masih menggunakan mesin 500 cc.
Kini, Pramac berpeluang mengukir sejarah lainnya sebagai tim satelit pertama di era MotoGP dengan mesin 1000 cc-4 tak, serta dua balapan, yakni Sprint Race dan balapan penuh.
Kendati begitu, rekan satu tim Martin, Johann Zarco, belum merasakan perubahan atmosfer di lingkungan Pramac. “Tidak (ada ketegangan). Saya merasakan hal yang sama.”
"Kami tidak berbicara bersama. Setidaknya, saya melihatnya (kru dan Martin) sangat fokus. Dia membuatnya berhasil untuknya. Saat ini, ini berfungsi dengan sempurna.”
“Dia berusaha untuk tetap waspada dan menyelesaikan musim seperti ini. Itu satu-satunya cara untuk menjadi juara.”
Harapan Martin untuk meraih gelar sempat mendapat pukulan ketika dia melakukan kesalahan dalam strategi bannya di Australia, ketika rekan setimnya Zarco menang. Tapi Martin langsung membalasnya dengan kemenangan ganda di Thailand.
“Apa yang dia lakukan di Phillip Island adalah sebuah kesalahan. Dia cepat dengan ban belakang medium. Di sini, memutuskan ban Hard adalah hal logis.” Ujar Zarco usai balapan MotoGP Thailand.
“Setidaknya, dengan berada di posisi pertama, Anda mendapat lebih sedikit pukulan dari motor di depan. Ini adalah perbedaan yang sangat besar.”
“Pertarungan pada akhirnya sangat mengesankan. Juga Pecco, bagaimana cara dia kembali ke barisan depan.”
Advertisement