Martin Harap Juara MotoGP Tahun Ini Tidak Ditentukan di ‘Kantor’
Rivalitas perebutan gelar Francesco Bagnaia dengan Jorge Martin dibayangi faktor eksternal yang bisa memengaruhi hasil akhir dari Kejuaraan Dunia MotoGP tahun ini.
Pasalnya, kedua pembalap telah menerima peringatan resmi terkait aturan tekanan ban. Sehingga memunculkan kekhawatiran penalti pasca-balapan dapat membatalkan titel yang mereka raih.
Martin lebih dulu menerima peringatan resmi untuk tekanan ban saat memenangi Grand Prix Thailand, sementara Bagnaia menyusul saat finis ketiga pada Grand Prix Malaysia pekan lalu.
Jika kedua pembalap kembali melanggar tekanan ban di salah satu dari empat balapan tersisa (dua sprint race, dua balapan utama), mereka akan diberi penalti waktu pasca-balapan sebanyak +3 detik, atau +6 detik untuk Aleix Espargaro yang sudah melakukan pelanggaran dua kali.
Situasi ini bisa saja membuat hasil akhir kejuaraan ini ditentukan di kantor, bukan di trek, sesuatu yang dicemaskan oleh Martin.
“Saya berharap hal itu tidak akan diputuskan di kantor dan akan diputuskan di trek,” aku Martin, yang memulai putaran kedua terakhir Qatar akhir pekan ini dengan tertinggal 14 poin dari juara bertahan.
Sementara itu, Bagnaia merasa cukup percaya diri untuk mengatasi perubahan handling motor akibat tekanan ban yang lebih tinggi.
“Sejujurnya, saya melakukan banyak sekali balapan tahun ini dengan tekanan tinggi di depan, dan biasanya saya merasa itu tinggi, tapi itu tidak terlalu mengubah performa waktu putaran saya,” ujarnya.
“Jadi saya sudah terbiasa balapan dengan 0,2-0,3 (bar di atas) normal. Tapi cukup jelas sejak pertama kali kita membicarakan aturan ini, bahwa saya tidak senang dan saya masih tidak senang karena menurut saya aturan ini tidak membantu apa pun.”
Tekanan awal yang lebih konservatif kemungkinan besar akan dilakukan oleh mereka yang menerima peringatan.
Namun cara lainnya adalah bertaruh pada tekanan awal yang lebih rendah dan berharap tekanan tersebut naik di atas batas minimum untuk putaran balapan 33% (sprint race) atau 50% (balapan utama) yang ditetapkan, atau mungkin saja menggunakan peningkatan performa untuk membangun keunggulan 3 detik dari pembalap di belakang, untuk mengompensasi penalti.
“Saya (tidak) berpikir salah satu tim kami akan mengambil risiko untuk balapan mendekati batas, karena 3 detik dapat membuat perbedaan besar dalam hasil,” kata Bagnaia.
“Anda bisa mencoba menekan agar memiliki waktu lebih dari tiga detik, tapi itu sangat sulit. Jadi Anda bisa kehilangan empat atau lima posisi.”
Martin setuju dengan pernyataan Bagnaia. Regulasi ini membuat para pembalap tidak nyaman. “Saya pikir seperti yang dikatakan Pecco, kami tidak akan mengambil risiko. Tapi yang pasti, Anda merasakan perbedaannya (dengan tekanan yang lebih tinggi).”
Latihan MotoGP Jumat dimulai di Qatar pukul 15:45 waktu setempat, atau 19:45 WIB.
Advertisement