Mariam Ghani, Anak Presiden Afghanistan Jadi Seniman di Amerika
Tak banyak yang tahu bahwa Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani memiliki seorang anak perempuan yang sudah cukup lama tinggal di Amerika Serikat. Ia adalah Mariam Ghani, seorang seniman visual dan pembuat film yang memang lahir dan dibesarkan di Negeri Paman Sam.
Selagi kekacauan terjadi di Afghanistan, kehidupan mewah Mariam Ghani yang tinggal di kawasan elit Clinton Hill jadi sorotan. Kondisi Mariam Ghani kontras dengan pemerintahan Taliban yang keras terhadap perempuan dan anak perempuan di negara asalnya. Apalagi Salima Mazari, gubernur perempuan Afghanistan tengah ditangkap Taliban.
Sosok Mariam Ghani memang tidak terlalu terbuka kepada publik. New York Post mendatangainya pada Selasa 17 Agustus 2021, setelah ayahnya meninggalkan negaranya dan warganya di bawah kendali kelompok militan ekstremis Taliban, Minggu 15 Agustus lalu. Dia menolak untuk menjawab pertanyaan dari seorang reporter di luar apartemennya, yang terletak di kawasan mewah di blok Clinton Hill yang tenang dan rindang.
Tapi sejumlah media dan museum sering memfiturnya dalam artikel atau postingan di media sosial. New York Times di 2015 pernah mendeskripsikannya sebagai wanita yang punya banyak lapisan identitas. Walau besar di AS, ia dikatakan masih dekat dengan ornamen-ornamen Afghanistan di kediamannya.
Mariam Ghani lahir di Brooklyn ini dibesarkan di daerah pinggiran Marryland. Ia kuliah di Universitas New York dan School of Visual Arts, Manhattan dan banyak menghabiskan waktunya sebagai seniman dan mengajar. Di 2018, ia menjadi anggota fakultas Bennington College. Dan sebagai artis, karya-karyanya sering dipamerkan di museum di seluruh dunia.
Mariam Ghani memang sempat hidup dalam pengasingan dan tidak bisa masuk ke Afghanistan sampai 2002. Meski begitu, karya-karya seninya sering terinspirasi dari tanah kelahiran keluarga dan lingkungannya yang multikultural.
Mariam Ghani mengejar karir seni dan mengajarnya. Karyanya muncul di beberapa museum paling terkenal di dunia, termasuk Guggenheim dan MOMA di New York dan Tate Modern di London. Pada 2018, ia bergabung dengan fakultas di Bennington College di Vermont.
Film dokumenter fitur pertamanya What We Left Unfinished, tentang lima film yang dimulai dan ditinggalkan selama era Komunis di Afghanistan, sekarang diputar di bioskop tertentu. “Saya tumbuh sangat banyak di antara beberapa budaya. Dan itulah posisi saya sebagai seorang seniman,” katanya dalam bio artisnya.
Ashraf Ghani sendiri sebelum kembali ke Afghanistan pada 2001, merupakan seorang akademisi yang meraih gelar doktor dari Universitas Columbia di New York City, bekerja di PBB dan Bank Dunia. Dia dan istrinya, Rula Ghani, yang berasal dari Lebanon, membesarkan dua anak mereka, Mariam dan Tarek, di Maryland, ketika Ashraf Ghani mengajar di Universitas Johns Hopkins. Mariam Ghani pernah kuliah di Universitas New York dan Sekolah Seni Visual.