Maret 2022, Kota Malang Catat Inflasi Tertinggi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Malang mengalami inflasi 0,63 persen pada Maret 2022.
Angka tersebut menjadi inflasi paling tinggi selama periode bulan yang sama. Sebab, dalam dua tahun terakhir Kota Malang hanya mencatat deflasi pada periode Maret 2020 sebesar 0,41 persen.
"Sedangkan pada Maret tahun 2021 lalu Kota Malang mengalami inflasi 0,08 persen. Jadi, bisa dikatakan inflasi Maret tahun ini tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, Senin, 4 April 2022.
Penyebab utama tingginya inflasi pada periode Maret tahun ini adalah karena faktor melambungnya harga komoditas cabai rawit di pasaran sebesar 49,21 persen dan memiliki andil sebesar 0,09 persen terhadap inflasi. Selanjutnya disusul kenaikan komoditas emas perhiasan sebesar 6,74 persen dengan andil 0,06 persen.
"Untuk kenaikan harga emas dipengaruhi harga emas dunia, sekaligus menjelang puasa dan lebaran harga emas cenderung naik," katanya.
Lalu ada komoditas lain penyebab inflasi yakni kenaikan harga telur ayam ras naik 11,64 persen dengan andil inflasi sebesar 0,05 persen dan kenaikan harga mobil 2,56 persen.
"Komoditas tempe juga mengalami kenaikan harga 7,8 persen. Selanjutnya kenaikan tarif angkutan udara, teh siap saji, bahan bakar rumah tangga, dan kenaikan harga gula pasir,” ujarnya.
Meski mencatat inflasi tertinggi pada periode Maret 2022 ini. Namun angka tersebut masih rendah dibandingkan inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,77 persen dan Nasional sebesar 0,66 persen.
Advertisement