Marco Bezzecchi Ungkap Alasan Menolak Tawaran Pramac
Marco Bezecchi mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi pembalap pabrikan MotoGP bersama Ducati. Dengan mengatakan bahwa itu adalah ambisinya.
“Ini adalah mimpiku,” ujar pembalap jebolan akademi VR46 itu dikutip dari Crash.
Peringkat ketiga MotoGP musim lalu itu tampil gemilang di tahun 2023. Ia sempat bersaing dengan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin dalam perebutan mahkota juara. Sayang, cedera bahu memupus harapannya meraih gelar MotoGP.
Pada tahun 2024, Bezzecchi berharap mampu melewati tantangan demi tantangan dengan capaian gemilang. Sehingga Bezzecchi dipertimbangkan untuk menempati salah satu kursi pabrikan Ducati pada musim berikutnya.
Bezzecchi sebetulnya mendapat tawaran menjadi pebalap Pramac Ducati pada pertengahan musim lalu, namun ia memutuskan untuk tetap bertahan di tim Mooney VR46 milik Valentino Rossi.
Padahal, andai dirinya menerima pinangan itu, dirinya bisa mendapatkan spek motor yang sama dengan para pembalap Ducati Lenovo, Bagnaia dan Enea Bastianini.
“Itu adalah keputusan yang sulit karena Ducati menawari saya paket pabrikan,” ungkap Bezzecchi kepada Speedweek via Crash.
“Saya tidak tahu apakah ini sepenuhnya pabrikan atau langkah perantara, tapi bagi saya ini adalah fakta bahwa di MotoGP saat ini Anda harus meningkatkan performa dengan sangat cepat. (Remy) Gardner misalnya, memenangkan Kejuaraan Dunia (Moto2: 2021) dan setelah itu...”
Gardner promosi ke MotoGP setelah menjadi juara dunia Moto2 2021. Tapi sejak naik ke kelas utama, Gardner gagal tampil kompetitif dan akhirnya pindah ke WorldSBK di akhir tahun 2022.
“Saya tahu bahwa bagi saya sisi kemanusiaan sangat penting dan saya telah membangun hubungan itu dengan tim dan tim saya.
“Ketika Anda tahu bahwa Anda harus tampil sangat cepat – maka Anda mendapat tekanan saat berganti tim: tidak tahu apakah Anda akan merasakan hal yang sama, apakah Anda akan membangun hubungan yang sama dan cara kerja yang sama seperti dengan kepala kru saya saat ini karena Saya mungkin tidak akan bisa membawa Matteo (Flamigni) bersama saya (andai pindah ke Pramac). Anda hanya perlu perasaan itu. Sulit untuk dijelaskan, tapi saya yakin Anda mengerti maksud saya.”
Pada akhirnya dia berkata pada diri sendiri, bahwa tidak ada gunanya pindah jika hanya ke sama-sama tim satelit. Karena tujuan utamanya ke tim pabrikan, bukan ke sesama tim satelit.
“VR46 Riders Academy telah berupaya membangun saya untuk tim pabrikan sejak debut saya di Moto3. Mereka telah melakukan banyak hal untuk saya, mengapa saya harus meninggalkan mereka untuk bergabung dengan tim satelit lain?”
Ingin menjadi pembalap pabrikan secepatnya, Bezzecchi ingin mewujudkan 'impian' itu bersama Ducati.
“Saya ingin menjadi pebalap pabrikan untuk Ducati,” tambah pembalap Italia itu. “Ini adalah impian saya karena saya sangat menyukai cara mereka bekerja. Saya suka proyeknya, saya suka semuanya,” tambahnya.
Ia mengakui bahwa pabrikan lain bakal semakin dekat dalam hal level, tidak ada lagi kecepatan yang unggul atau apa pun. Yang membedakan, Ducati memiliki delapan pembalap yang sangat kuat.
“Tentu semua pembalap kuat dan jangan salah, tapi delapan pembalap kuat di motor yang sama merupakan keunggulan dibandingkan dua pembalap kuat Yamaha, misalnya. Itu normal. Saya ingin tetap bersama Ducati, tapi kita lihat saja nanti.”
Advertisement