Marc Marquez Akui Masih Beradaptasi dengan Budaya Gresini
Marc Marquez menceritakan bagaimana dirinya masih beradaptasi dengan Gresini Ducati. Peralihan besarnya dari Repsol Honda berarti menukar salah satu raksasa MotoGP dengan salah satu tim yang lebih kecil.
Adaptasinya tidak hanya dengan motor baru, tetapi juga dengan sekelompok staf baru di belakang layar.
Marquez ditanya apakah cara kerja orang Jepang berbeda dengan cara kerja orang Italia. Dia menjawab: “Ini lebih dari sekadar Italia atau Jepang. Itu pabrik atau bukan pabrik. Di pabrik ada banyak hal yang harus dicoba."
“Anda perlu memahami cara berkendara, agar bisa fokus. Anda harus tepat dalam berkomentar karena itu untuk pengembangan motor."
Ia mengakui, saat ini, dirinya berada dalam situasi yang berbeda. Dia bersepeda, dan lebih fokus belajar mengendarai sepedanya.
“Dengan para teknisi, dengan para mekanik, informasi tidak mengalir dengan cara yang sama (dengan Honda). Sebab, bersama tim lain (Honda), saya bekerja selama 12 tahun."
“Honda adalah Honda. Itu HRC. Rasa hormat yang besar kepada mereka.”
Dia menggambarkan budaya Repsol Honda dengan Gresini Ducati. Menurutnya, Budaya Jepang, dan tim pabrikannya memiliki sisi privat yang besar. Sedangkan Ducati tim yang akrab dengan budaya Italia.
“Ini sangat berbeda. Bagaimana cara kerjanya, tepatnya merencanakan ujian? Jika Anda ingin bertarung di puncak, ada satu cara,” ujarnya tak menjelaskan lebih detail.
Marquez mengalami masalah teknis pada hari pertama tes pramusim Sepang. Pada hari ketiga, ia finis tercepat keenam (rekan setim dan saudaranya Alex Marquez berada di urutan keempat).
Namun tiga hari di Sepang telah menjadi pengingat bahwa perpindahan Marquez ke Ducati mungkin menimbulkan masalah yang harus dia atasi.
Namun, Jorge Martin dari Pramac Ducati tidak sependapat. Ia mengklaim Marquez akan langsung memperjuangkan kemenangan pada putaran pertama musim 2024 di Qatar pada 8-10 Maret.
Tes dua hari di Qatar, sebelum balapan, menjadi kesempatan terakhir Marquez untuk bersiap.