Marbot Ini Nekat Nyaleg Hanya Bermodal Rp3 Juta
Seorang pengurus segala keperluan masjid (marbot) di Palembang menjadi calon anggota legislatif yang akan bertarung pada Pemilihan Legislatif 2019, 17 April mendatang, hanya bermodalkan uang Rp3 juta.
Meski hanya bekerja sebagai marbot yang sekaligus guru mengaji di Masjid Sami Al Huda, ternyata tidak menghalangi tekad Ibrahim, 42 tahun, menjadi calon legislatif (caleg) DPRD Kota Palembang
Warga Jalan Kopral Dahri Sembayu Kemudi RT 19 RW 05 Sungai Kecamatan Ilir Timur II ini mengatakan awalnya dirinya tidak berniat menjadi seorang caleg karena kemampuan ekonomi yang sangat terbatas.
Namun, dorongan masyarakat membuat Ibrahim percaya diri bahwa dirinya layak untuk menjadi anggota DPRD Kota Palembang.
Dengan bermodalkan uang Rp3 juta, Ibrahim mulai membuat alat peraga kampanye ketika namanya sudah dinyatakan lolos verifikasi sebagai kontestan Pileg 2019.
"Ternyata masyarakat di sini yang mendorong saya agar mencalonkan diri menjadi caleg, maka dengan bismillah saya maju mendaftarkan diri," ujar Ibrahim kepada wartawan, Rabu, 27 Maret 2019.
Ibrahim telah 13 tahun menjadi marbot masjid kawasan Sungai Buah Kota Palembang itu. Selain sebagai marbot, ia juga mengajar membaca Alquran secara privat dengan anak-anak di sekitar rumahnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia menilai menjadi seorang legislator merupakan profesi mulia yang dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat, terutama hak ekonomi dan pendidikan.
"Saya termasuk masyarakat kelas bawah yang melihat jika kesenjangan sosial dan ekonomi masih terjadi, maka saya ingin menjadi wakil rakyat dari warga-warga miskin ini agar kesejahteraan kami semakin meningkat," kata Ibrahim.
Terkait strategi untuk memenangkan pileg tersebut, Ibrahim mengaku tidak memiliki strategi khusus kecuali 'door to door' ke masyarakat di wilayah daerah pemilihannya sembari memberikan alat peraga kampanye berupa selebaran.
Ia pun optimistis dengan strategi itu dapat meraih kursi di DPRD Kota Palembang sehingga bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama akses pendidikan bagi warga kurang mampu di Kota tersebut. (ant)