Marak PMK dan LSD, Ponorogo Sekat Perbatasan Pengiriman Sapi
Pemerintah Kabupaten Ponorogo menyekat lalu lintas hewan ternak dari Magetan dan Wonogiri, Jawa Tengah. Upaya ini sebagai antisipasi penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD) virus yang menyebabkan benjolan di tubuh sapi.
Posko pemantauan didirikan di Desa Biting Kecamatan Badegan (perbatasan Wonogiri Jawa Tengah) dan Pasar Danyang di Kecamatan Sukorejo (perbatasan Magetan) sejak Rabu 5 April lalu.
‘’Ini mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku serta lumpy skin disease,’’ kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo Surono dikutip laman ponorogo.go.id Selasa 11 April 2023.
Untuk penyekatan ini, melibatkan petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo; Dinas Perhubungan (Dishub). Kemudian Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan anggota Polri serta TNI. Petugas tidak sekali atau dua kali meminta sopir putar balik lantaran mengangkut hewan ternak tanpa identitas komplet.
Menurut Surono, hewan ternak kini memiliki identitas berupa ear tag yang juga mencatat riwayat vaksin. Pihaknya ada tenaga ahli dari Dipertahankan Ponorogo yang dapat mendeteksi awal, apakah hewan ternak terserang penyakit atau tidak melalui pemeriksaan luar.
‘’Kalau tidak sehat dilarang melintas. Ini menjadi komitmen bersama menekan penyebaran PMK dan LSD,” ungkapnya.
Sedangkan pola lalu lintas hewan ternak di Ponorogo juga kelihatan. Karena setiap hari pasaran Pon, banyak lalu lalang mobil bak terbuka pengangkut sapi dari Ponorogo menuju Pasar Purwantoro di Wonogiri. Sedangkan di hari pasaran Pahing, giliran Pasar Hewan Jetis yang menjadi jujugan.
Advertisement