Marak Bunuh Diri, Psikolog UB Khawatirkan Copycat Suicide
Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi di Malang dalam beberapa waktu terakhir ini. Contohnya seperti satu keluarga yang bunuh diri di Pakis pada 12 Desember 2023 dan terbaru mantan mahasiswa UB yang bunuh diri pada 13 Desember 2023 lalu.
Fenomena ini kemudian mendapatkan respons dari Psikolog Universitas Brawijaya (UB), Ari Pratiwi. Dosen Departemen Psikologi UB tersebut mengatakan bahwa kasus bunuh diri bisa terjadi karena disebabkan beberapa faktor.
Salah satu faktor tersebut adalah kasus copycat suicide atau tindakan bunuh diri yang dilakukan seseorang setelah mendengar hingga melihat proses bunuh diri yang telah dilakukan orang lain. Sumber informasi tersebut dapat datang dari berita hingga media sosial.
“Hal ini karena adanya fenomena perilaku copycat pada orang yang telah memiliki ide bunuh diri sebelumnya,” ujarnya pada Jumat 22 Desember 2023.
Maka itulah, kata Ari, peran media dalam melaporkan kasus bunuh diri ke publik perlu memikirkan dampak terhadap masyarakat yang membaca.
“Media juga berperan dalam perilaku bunuh diri,” katanya.
Ari menambahkan bahwa pemberitaan kasus bunuh diri oleh media dinilai perlu memperhatikan aspek psikologis dari pembaca agar tidak menjadi trigger dalam melakukan copycat suicide.
“Ketika media salah merilis kasus bunuh diri justru akan memicu orang lain untuk mengikuti atau ingin mencoba perilaku bunuh diri tersebut,” ujarnya.
Terkait penulisan kasus bunuh diri ini, Dewan Pers pada 2019, lalu telah menerbitkan Pedoman Pemberitaan Terkait Tindak dan Upaya Bunuh Diri. Ada sebanyak 20 poin yang dimuat dalam pedoman tersebut dan dijadikan acuan untuk proses penulisan berita.
Advertisement