Marak Aksi Bunuh Diri, Pemkot Malang Maksimalkan Puskesmas
Maraknya aksi bunuh diri yang terjadi di Kota Malang pada Mei 2023 lalu membuat pemerintah daerah setempat melakukan langkah antisipasi dengan memaksimalkan peran puskesmas. Tujuannya agar bisa mencegah hal serupa tidak terulang kembali.
Tercatat selama Mei 2023 ada sekitar tiga peristiwa aksi bunuh diri yang terjadi secara beruntun. Kejadian pertama pria berinisial TJS, usia 18 tahun yang melompat dari Jembatan Soekarno Hatta pada 26 Mei 2023. Ia meninggal dunia setelah terjatuh ke Sungai Brantas.
Lalu aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh perempuan muda yang hendak terjun dari Jembatan Soekarno-Hatta pada 28 Mei 2023. Tapi aksinya digagalkan oleh warga setempat yang melintas.
Terakhir aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh salah satu mahasiswi di Kota Malang. Aksi dilakukan di kamar kos, namun masih bisa dicegah oleh teman kosnya.
Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah melakukan langkah antisipasi berupa konsultasi psikologis di puskesmas yang tersebar di 57 kelurahan yang ada.
“Masing-masing puskesmas sudah bergerak, totalnya di masing-masing puskesmas itu ada 20 orang yang konsultasi,” ujarnya pada Senin, 5 Juni 2023.
Sutiaji menambahkan, bahwa konsultasi psikologi di puskesmas ini dilakukan untuk mengetahui masalah psikis dan pemecahannya agar aksi bunuh diri bisa dicegah.
“Kalau dari kota, yang konsultasi sakit seperti stres kejiwaan itu sudah kami lakukan terus-menerus,” katanya.
Advertisement