Mapolda Sumut Diserang Dua Laki-laki, Petugas Jaga Tewas
Medan: Dua orang tak dikenal menyerang anggota Polda Sumut dan mengakibatkan seorang anggota piket meninggal dunia pada Minggu dini hari.
"Dua pelaku melompat pagar penjagaan Mapolda Sumut lalu menyerang anggota yang sedang beristirahat di salah satu pos," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. Ia menjelaskan kronologis kejadian bahwa dua pelaku melompat pagar Mapolda Sumut pada Minggu, pukul 03.00 WIB.
"Kejadian pukul 03.00 pagi, ada dua orang lompat kemudian menyerang dua anggota yang sedang beristirahat di pos II," katanya.
Pelaku menikam leher, dada, dan tangan anggota polisi Aiptu M. Sigalingging sehingga akhirnya meninggal dunia. Melihat rekannya bersimbah darah, Brigadir E. Ginting langsung berteriak meminta bantuan anggota Brimob.
Selanjutnya sejumlah anggota Brimob yang berpatroli, datang dan melakukan penembakan peringatan, namun tak dihiraukan pelaku. Bahkan pelaku sempat menyerang beberapa anggota Brimob tersebut. Akhirnya Brimob menembak dua pelaku tersebut.
"Satu pelaku berinisial AR tewas, sedangkan seorang pelaku lainnya berinisial SP kritis," katanya
Di Jakarta, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengungkapkan penyerang polisi di Mapolda Sumatera Utara merupakan sel dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Ini disinyalir masih ada sel dari kelompok JAD yang punya inten, yang niat melakukan serangan di sana," kata Tito usai bersilahturahmi dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara Jakarta, Minggu.
Kapolri mengatakan pihaknya masih mengembangkan ke pelaku lain terkait penyerangan yang menyebabkan Aiptu M Sialingging tewas.
Kapolri mengaku sebelumnya sudah ada tiga terduga teroris yang ditangkap dan kedua pelaku tersebut merupakan sisa sel yang tersisa.
"Mudah-mudahaan kekuatannya tidak terlalu besar," harapnya.
Tito mengungkapkan kronologis kejadian penyerangan polisi oleh dua orang tak dikenal di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumatera Utara.
"Tadi pagi dua orang melompat pagar dan menyerang satu orang petugas yang kemungkinan besar sedang tidur, almarhum Aiptu Martua Sialingging," ungkap Kapolri.
Kejadian tersebut, lanjut Tito, dilihat oleh polisi lainnya yang langsung dikejar oleh dua pelaku penyerang tersebut.
"Polisi lain melihat kejadian itu, kemudian berbalik lari karena tidak bersenjata sambil berteriak. Ada petugas jaga dari Brimob langsung melakukan tembakan kepada dua orang ini, satu meninggal dan satunya terluka, tapi masih hidup," ungkap Kapolri.
Atas penyerangan ini, Kapolri mengaku telah memerintahkan semua jajarannya, baik kesatuan maupun pribadi, untuk memperkuat pengamanan masing-masing.
Kapolri kembali mengingatkan bahwa kelompok ini selalu menyerang polisi yang dianggap sebagai "kafir harbi" atau kafir yang menyerangnya.
"Mereka berkali-kali sampaikan karena polisi dianggap `kafir harbi`, kafir yang menyerang mereka. Itu harus diprioritaskan," katanya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Aiptu M Sialingging tewas diserang orang tidak dikenal ketika sedang menjalankan tugas jaga di pintu keluar Mapolda Sumatera Utara di Medan, Ahad dinihari.
Personel Pelayanan Markas (Yanma) Polda Sumut itu tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan peristiwa penyerangan itu terjadi pos jaga Pintu 3 yang merupakan jalur keluar Mapolda Sumut.
Pelaku berjumlah dua orang yang masuk ke lingkungan Mapolda Sumut dengan cara melompat pagar dan melakukan penyerangan terhadap petugas di pos jaga.
Pada saat kejadian, pos penjagaan di Pintu 3 dijaga oleh empat personel Yanma Polda Sumut. Dua orang melakukan patroli, sedangkan bertugas di pos yakni Aiptu M Sigalingging dan Brigadir E Ginting.
Ketika dua orang tidak dikenal itu memasuki pos penjagaan, Aiptu M Sigalingging sedang beristirahat di ruang jaga, sedangkan Brigadir E Ginting berjaga dan jalan di depan pos penjagaan.
Kemudian, Brigadir E Ginting mendengar suara ribut di pos penjagaan dan melihat ada dua orang asing sudah berada di dalam kamar yang digunakan Aiptu M Sigalingging untuk berisitirahat.
Setelah mengetahui ada keributan dan pelaku mengancam dengan pisau, Brigadir E Ginting lari dan berteriak untuk meminta bantuan kepada anggota Satuan Brimob yang sedang patroli dan yang bertugas di pos Jaga 2.
Anggota Satuan Brimob yang berjaga langsung melakukan penyerangan dengan menembak pelaku. Satu orang pelaku meninggal dunia di tempat dan satu orang lagi masih hidup.
Akibat penyerangan tersebut, Aiptu M Sigalingging meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri yang diduga akibat perkelahian dan perlawanan di pos jaga.
Pihak kepolisian sedang melakukan pendalaman serta pengembangan atas peristiwa penyerangan tersebut. "Pelaku diduga berafiliasi dengan ISIS," katanya. (ant)