Manusia sebagai Bencana, Sistem yang Dipergilirkan Allah Ta'ala
Fenomena alam yang terjadi di seluruh dunia, merupakan suatu sistem yang dipergilirkan oleh Allah SWT. Suatu musibah dapat dimaknai dalam dua bentuk, yakni bencana dalam bentuk yang buruk sebaliknya juga bisa melalui bentuk-bentuk yang baik.
Oleh karena itu, menurut Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan, agar terjadinya musibah harus ditanggapi dengan cara yang baik. Ia pun merujuk Fikih Kebencanaan yang dirilis oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Indonesia sebagai negara dengan berbagai macam potensi bencana, konsep atau pemahaman tersebut penting untuk dimiliki sebagai bagian untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat, sekaligus mengurangi risiko bencana.
Kurangi Risiko Bencana
“Maka kami sebagai umat Islam juga ingin mengajak warga desa yang kebetulan jamaah. Oleh karena itulah melalui gerakan jamaah tangguh kita mengupayakan kurangi risiko bencana," tutur Budi, dalam acara Pengajian Ramadan ‘Gerakan Jamaah Tangguh, Upaya Kurangi Risiko Bencana’ yang diselenggarakan oleh LRB PP Muhammadiyah.
Mainstreaming ini perlu digalakan, kata Budi, sebab kenyataannya di masyarakat masih rendah pemahaman tentang pengertian bencana. Budi menegaskan, bahwa bencana yang terjadi bukan sebuah hukuman dari Allah SWT. Melainkan terjadinya bencana tidak bisa dilepaskan dari ulah tangan manusia.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi menuturkan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2023 digelar sebagai upaya agar masyarakat mampu selamatkan diri, mampu bertahan serta bangkit lebih kuat dan membangun lebih cepat setelah terjadi bencana.
“Kita kenali ancaman bencana, pahami resikonya dan tingkatkan budaya sadar bencana. menjadikan Indonesia yang tangguh bencana,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini hadir secara daring Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim yang menyampaikan tentang konsep atau pandangan Islam mengenai bencana alam. Kiai Saad mengatakan, bahwa fenomena alam seperti erupsi gunung merapi dan gempa bumi bukan suatu bencana.
Fenomena alam disebut bencana manakala kejadiannya mengganggu eksistensi manusia. Dia juga mengatakan, bahwa terjadinya bencana alam tidak bisa dilepaskan dari campur tangan manusia di muka bumi ini.
Advertisement