Manusia Bahagia, Resep Awet Muda Ulama Pesantren
Manusia bahagia, dalam pandangan ulama Pesantren seperti KH Husein Muhammad patut diperhatikan.
Siapakah manusia bahagia itu?, tanya seorang teman melalui DM. Aku menjawab :
Ibnu Qayyim al Jawziyyah, (1292-1350 M), seorang cendekiawa, ulama bermazhab Hambali, ahli tafsir, hadis, ahli ushul, ilmu kalam. Ia menyampaikan pandangan yang menarik tentang "manusia bahagia". Ia tidak mendefinisikannya, tetapi menyampaikan indikator-indikatornya.
"من علامات السعادة والفلاح أن العبد كلما زِيدَ في علمه زِيدَ في تواضعه وحذ ره وكلما زِيدَ في عمره نقص من حرصه وكلما زِيدَ في ماله زِيدَ في سخائه، وكلما زيد في قدره وجاهه زيد في قربه من الناس والتواضع لهم".(الفواءد ص. ١٥٥)
"Tanda-tanda seorang bahagia dan sukses adalah : manakala ilmunya makin luas ia makin rendah hati dan menjaga diri. Manakala usianya bertambah ia makin sederhana. Bila makin kaya, ia makin dermawan. Bila posisi sosialnya makin tinggi, ia makin santun kepada siapa saja".
Jika sebaliknya, maka tanda dia orang yang menderita, tidak bahagia.
Bahagia atau tidak bahagia ada di dalam dirimu dan cara berpikirmu. Kata-katamu adalah indikator isi hatimu.
Resep awet muda dan sehat
Belakangan ini kita menyaksikan semakin banyak orang stres, emosional dan ODGJ. Seorang teman bertanya bagaimana menghindari hal ini.
Aku ingat : Para bijakbestari mengatakan sebagaimana dikatakan para Nabi :
إن سر صحة العقل والجسد يكمن في أن لا تبكي على الماضي وأن لا تقلق بشأن المستقبل وأن لا تتوقع المصائب وإنما تعيش الوقت الحاضر بحكمة وبتعقل للأمور.
"Faktor utama yang membuat orang awet sehat dan bahagia adalah tidak menangisi masa lalu, tidak mencemaskan esok dan menyusuri perjalanan hidupnya dengan selalu belajar menjadi bijak dan selalu berfikir positif".
Semoga.
(KH Husein Muhammad [HM])
Advertisement